Rumah Belajar Novaloka, Gerakan Sosial yang Berfokus pada Pendidikan Nonformal untuk Anak-Anak Kurang Mampu

4 Desember 2025 14:45 4 Des 2025 14:45

Thumbnail Rumah Belajar Novaloka, Gerakan Sosial yang Berfokus pada Pendidikan Nonformal untuk Anak-Anak Kurang Mampu
Suasana pembelajaran di Rumah Belajar Novaloka di Pakis Gunung 1 nonor 133, Surabaya. (Foto: Tim Rumah Belajar Novaloka)

KETIK, SURABAYA – Sebuah gerakan sosial berbasis pendidikan hadir di kawasan Pakis Gunung, Surabaya, tepatnya di Pakis Gunung 1 nomor 133. Rumah Belajar Novaloka merupakan sebuah rumah belajar yang berdiri sejak September 2025. Gerakan sosial ini muncul atas gagasan seorang kurir paket Andri Sulistiono, yang terdorong untuk memberikan ruang belajar sekaligus pembinaan karakter bagi anak-anak yang kurang mampu.

Andri mengungkapkan bahwa proses pendirian lembaga ini tidak mudah. Dalam proses untuk mendapatkan legalitas, ia sempat mengajukan nama ke Kemenkumham hingga sebanyak tiga kali karena kerap terkendala kesamaan nama dan unsur tertentu yang tidak memenuhi regulasi.

“Nama Novaloka saya ambil dari bahasa Sanskerta Jawa, artinya semangat yang menggebu-gebu,” jelas Andri selaku Ketua Yayasan Rumah Belajar Novaloka saat diwawancarai tim Ketik Media pada Kamis, 4 Desember 2025. 

 

Foto Teman-teman Rumah Belajar Novaloka Cakrawala Asa befoto bersama (Foto: Tim Rumah Belajar Novaloka)Teman-teman Rumah Belajar Novaloka Cakrawala Asa befoto bersama (Foto: Tim Rumah Belajar Novaloka)

 

Andri merupakan seseorang yang suka melakukan kegiatan sosial. Sebelum mendirikan rumah belajar, Andri kerap melakukan kegiatan sosial secara mandiri mulai dari membantu hewan jalanan hingga mempromosikan pedagang kecil di media sosial. Niat untuk membuat rumah belajar muncul ketika seorang teman memberitahunya bahwa terdapat anak-anak di kawasan Pakis Gunung yang terkendala ketika akan melanjutkan sekolah. 

“Teman saya bilang ada anak-anak yang mau melanjutkan sekolah, tapi tidak ada biaya. Ya sudah, di situ terketuk hati saya.” ujarnya.

Rumah Belajar Novaloka menekankan pendidikan karakter, adab, dan pembentukan kebiasaan positif. Meski tetap menyediakan pembelajaran dasar seperti calistung, pendekatan utama diarahkan pada perilaku, sopan santun, dan interaksi sosial anak. 

“Kita itu pembentukan karakter anak. Anak-anak itu kita pelajari tentang adab orang tua, adab sesama teman."

Dengan latar belakang sebagai kurir, Andri sempat kesulitan memenuhi biaya operasional seperti sewa tempat dan honor dua guru yang mengajar setiap Rabu dan Kamis. Namun ia menyebut selalu ada jalan rezeki yang datang, contohnya dari para donatur yang mengetahui kegiatannya melalui media sosial Rumah Belajar Novaloka. 

“Pernah saya bingung bayar kontrakan. Saya pasrahkan saja, lalu tiba-tiba ada yang donasi Rp500 ribu. Untuk tambahannya saya ambil dari komisi kerja saya sebagai kurir,” tutur Andri.

Saat ini Novaloka memiliki dua pengajar dengan latar belakang pendidikan PAUD dan guru privat LBB (Lembaga Bimbingan Belajar). Setelah berkoordinasi dengan ketua RT dan warga setempat, jumlah murid perlahan bertambah hingga kini mencapai sekitar 30 anak dengan rentat usia 4 hingga 9 tahun. Setiap pertemuan, anak-anak mengikuti kegiatan pembuka seperti salam dan menyanyi. 

Tidak hanya itu, Rumah Belajar Novaloka juga beberapa kali mengadakan kegiatan kreatif yang bekerja sama dengan lembaga sosial lain. Rumah belajar Novaloka juga sempat mengikuti Olimpiade Sekolah Rakyat yang diselenggarakan komunitas TurunTangan pada Sabtu, 29 November 2025 di Taman Harmoni Surabaya. Dalam perlombaan tersebut, tim Rumah Belajar Novaloka meraih juara 1 kategori Olimpiade serta juara 2 kategori Gardu Air Lestari. 

Ke depannya, Andri berencana menjalin kerja sama dengan lembaga mengaji Al-Quran untuk memperkuat pendidikan agama sekaligus menggandeng Dinas Perpustakaan Surabaya agar anak-anak bisa mendapat akses bacaan untuk menunjang kegiatan mereka. 

Andri juga menyebutkan bahwa akan membuka kemungkinan memasukkan anak-anak yang putus sekolah ke program kejar paket.

“Saya pisahkan dulu mana yang sekolah dan yang tidak. Yang tidak sekolah kami prioritaskan supaya mereka bisa mengenal huruf dan angka,” katanya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Rumah Belajar Novaloka terus bergerak sebagai wadah bagi anak-anak yang ingin sekolah namun terkendala biaya. Meski tergolong ke dalam lembaga baru, inisiatif kecil yang bermula dari kepedulian sosial kini berkembang menjadi wadah belajar, bermain, dan pembentukan karakter anak. (*)

Tombol Google News

Tags:

kegiatan sosial Pendidikan Pembelajaran Yayasan Surabaya anak-anak