KETIK, HALMAHERA SELATAN – Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional 2025 yang digelar Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Bacan menghadirkan Bunda Literasi Halmahera Selatan, Rifa’at Al Sa’adah Bassam, sebagai narasumber utama Kamis, 2 Oktober 2025.
Kehadiran Rifa’at menegaskan peran strategis perempuan dalam mendorong perubahan melalui gerakan literasi di daerah.
Di forum intelektual ini, Rifa’at juga tampil sebagai sosok penggerak literasi yang berpengaruh. Beberapa tahun terakhir, tangan dinginnya melahirkan berbagai komunitas literasi di pelosok Halmahera Selatan, serta mendorong lahirnya ruang baca dan diskusi yang hidup di tengah masyarakat.
“Literasi kini mengalami pergeseran dari kertas menuju digital. Maka organisasi dan mahasiswa harus beradaptasi, bukan sekadar mengikuti arus, tapi menata ulang pola berpikir dan pola kerja dalam lanskap literasi digital,” ungkap Rifa’at di hadapan peserta LKK.
Ia menekankan bahwa esensi literasi tetaplah pada tulisan yang bermakna. Digital hanyalah medium, bukan tujuan akhir.
“Literasi itu harus ditranskripkan, dituliskan, dijadikan jejak sejarah intelektual,” tutur Rifa’at
Kegiatan LKK Kohati Nasional bagi Rifa’at, menjadi ruang strategis bagi kader HMI-wati untuk memperluas cakrawala berpikir, mengasah kesadaran kritis, serta memperkuat kapasitas kepemimpinan perempuan.
Dengan tema besar kegiatan “Meningkatkan Kualitas dan Peranan HMI-wati dalam Berjuang Mencapai Tujuan HMI pada Umumnya dan Perempuan pada Khususnya,” Rifa’at bilang, Kohati harus terus hadir dan membuktikan kontribusinya di ranah praksis.
Dengan LKK dan semangat literasi yang tinggi Rifa’at berharap Kohati Cabang Bacan menjadi ruang inspirasi yang menghadirkan perspektif literasi bukan sekadar keterampilan baca tulis, melainkan gerakan peradaban, ikhtiar panjang membangun masyarakat yang berpikir, menulis, dan berjejaring.