Ribuan Warga Padati Puncak Festival Wong Gunung 2025 di Pulosari Pemalang

22 September 2025 18:01 22 Sep 2025 18:01

Thumbnail Ribuan Warga Padati Puncak Festival Wong Gunung 2025 di Pulosari Pemalang
Bupati Pemalang Anom Widiyantoro bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Pemalang Noor Faizah Maenofie saat menghadiri Festival Wong Gunung, 20 September 2025.(Foto: Dok. Kominfo Pemalang)

KETIK, PEMALANG – Ribuan warga dari berbagai wilayah memadati lapangan Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Mereka datang untuk menyaksikan prosesi Kirab Ageng Banyu Panguripan yang menjadi puncak perayaan satu dekade Festival Wong Gunung (FWG), Sabtu, 20 September 2025.

Prosesi kirab dimulai dari Kantor Kecamatan Pulosari menuju lapangan desa dengan jarak sekitar 200 meter. Kirab diikuti oleh Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, Wakil Bupati Nurkholes beserta istri, jajaran Forkopimda, Forkopimcam, kepala desa se-Kecamatan Pulosari, para pendekar pembawa obor, serta peserta lainnya.

Setibanya di lapangan, dilakukan serah terima obor dari perwakilan pendekar kepada Wakil Bupati Nurkholes, kemudian diserahkan kepada Bupati Anom. Obor diletakkan di tempat yang telah disediakan sebagai simbol semangat masyarakat Pulosari sekaligus penerang dalam kegelapan.

Di atas panggung, acara dilanjutkan dengan peluncuran Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan (RPKP) Kecamatan Pulosari. Launching ditandai dengan pemukulan kentongan secara serempak oleh Bupati, Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, Forkopimcam, serta para kepala desa, dan ditutup dengan doa bersama.

Apresiasi Bupati Pemalang

Dalam sambutannya, Bupati Anom menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Pulosari, panitia, camat, serta seluruh kepala desa yang telah menyukseskan FWG 2025.

Menurutnya, festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian lokal.

“Festival Wong Gunung ini adalah bukti nyata bahwa Pemalang, khususnya Kecamatan Pulosari, mampu guyub rukun dalam melestarikan budaya sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Bupati.

Ia menambahkan, meski tanpa event organizer, acara tetap berjalan meriah berkat kekompakan masyarakat. Bupati juga berpesan agar warga menjaga silaturahmi, lingkungan, budaya, serta kearifan lokal sebagai landasan kehidupan bermasyarakat.

“Kita bersyukur kepada Allah SWT. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah selalu hadir bersama masyarakat, sedikit demi sedikit bahu-membahu membangun Pemalang dan menjaga kebudayaan,” ungkapnya.

Harapan dan Antusiasme Masyarakat

Ketua TP PKK Pemalang, Noor Faizah Maenofie, berharap Kecamatan Pulosari menjadi wilayah yang gemah ripah loh jinawi dan dapat menjadi contoh bagi kecamatan lain.

Sementara itu, warga Randudongkal, Dian dan Puri, mengaku bangga dengan penyelenggaraan FWG yang dinilai layak dilestarikan. Mereka berharap festival serupa dapat digelar di desa-desa lain di Kabupaten Pemalang.

Puncak acara ditutup dengan Grebeg Gunungan hasil bumi dan pertunjukan tari kolosal oleh puluhan pelajar. Festival Wong Gunung 2025 turut dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, serta jajaran kepala OPD Pemalang. (*)

Tombol Google News

Tags:

Festival Wong Gunung pemalang Pulosari Budaya Jawa Pariwisata Pemalang Banyu Panguripan