KETIK, MALANG – Djoko Prihatin telah resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Malang periode 2025–2030. Setelah terpilih melalui Musyawarah Daerah (Musda) pada 14 Desember 2025, Ia langsung ditantang meningkatkan perolehan jumlah kursi dan suara partai.
Hal tersebut tertuang dalam rencana jangka panjang kepengurusan Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini menargetkan penambahan dua kursi di DPRD Kota Malang dan menaikkan perolehan suara dari 52.000 menjadi 90.000 suara pada pemilihan mendatang.
Ia juga bertekad untuk merapatkan barisan seluruh kader Golkar Kota Malang agar kembali solid dan fokus demi membesarkan partai.
"Dinamika yang terjadi di Kota Malang ini cukup fenomenal. Rencananya kami merapatkan barisan, mengonsolidasikan teman-teman, dan mengajak mereka kembali untuk merangkul, fokus kepada Golkar Kota Malang lagi," ujarnya, Senin, 15 Desember 2025.
Visi misi Partai Golkar adalah memastikan kebermanfaatan partai bagi masyarakat. Dengan demikian, Golkar dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan mengawal jalannya pemerintahan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan menambah jumlah kursi, jumlah suara, tentunya akan lebih bermanfaat untuk masyarakat nanti. Kemenangan Partai Golkar adalah kemenangan rakyat," lanjutnya.
Rekam Jejak Djoko Prihatin di Partai Golkar
Djoko Prihatin, yang akrab disapa Djoe, telah aktif di Partai Golkar sejak tahun 2016 karena merasa partai tersebut selaras dengan jiwa nasionalismenya.
Ia memulai karirnya sebagai Wakil Bendahara, kemudian menjabat sebagai Bendahara partai, sebelum akhirnya terpilih menjadi Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Malang.
Perlahan, karir politiknya menanjak hingga menjadi Wakil Ketua Golkar Kota Malang. Pada Pemilu 2024, Djoe berhasil lolos sebagai anggota Fraksi Golkar dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A di DPRD Kota Malang.
Puncaknya, pada Musda Partai Golkar Kota Malang yang berlangsung di Kantor Golkar Jatim, Surabaya, 14 Desember 2025, ia resmi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang.
"Golkar ini memiliki ruang kesempatan yang luas buat kader-kader mudanya untuk untuk bisa mengekspresikan gagasan, ide, dan pikiran yang terbuka, sehingga bisa bermanfaat buat banyak orang," ucapnya.
Partai Golkar juga ikut mengawal status Kota Malang sebagai Kota Metropolitan. Berbagai persoalan mulai dari banjir, kemacetan, hingga keamanan dan ketertiban di masyarakat harus mendapatkan solusi tepat sasaran.
"Bahkan dari sisi Kota Pendidikan, kita melihat setiap tahun, sekitar 50.000 orang masuk ke Kota Malang. Urbanisasi ke Kota Malang harus disikapi dengan baik," tutupnya.(*)
