KETIK, SITUBONDO – Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional di Situbondo semakin meriah. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Situbondo, Kakak Ulfiyah, resmi membuka Jambore Santri 2025 di Alun-Alun Situbondo, Jumat, 31 Oktober 2025.
Jambore ini menjadi catatan sejarah tersendiri di era kepemimpinan Kakak Ulfiyah, sekaligus ajang silaturahmi dan penguatan karakter santri melalui kegiatan pramuka. Tahun ini, 15 pondok pesantren di Situbondo turut ambil bagian dalam acara bergengsi tersebut.
Beberapa ponpes yang ikut serta antara lain Mabadius Sholeh, Misbahul Ulum, Adz Dzikra, Fatkhus Salafi, Raudhatul Thalibin, Babus Salam, Makarimal Akhlak, Nurul Jadid, Nurul Huda Kapongan, Nurul Huda Paowan, Nurul Yaqin, Sarina, Zainul Fauzi, Salafiyah Syafi’iyah, dan Sabilal Muhtadi’in.
Agenda Jambore Santri 2025 dirancang padat dan seru, mulai dari baris-berbaris, fundamental gerakan pramuka, tanggap bencana, manajemen shelter, pengenalan TAGANA, hingga manajemen penanggulangan kebakaran. Tidak ketinggalan, peserta juga bisa menyalurkan kreativitas melalui pentas seni dan pariwisata, menikmati api unggun, melakukan renungan, salat subuh berjamaah, senam pagi, hingga berbagai fun game sebelum acara penutupan dan sayonara.
Menurut Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Situbondo, Kakak Ulfiyah, perkemahan besar untuk santri ini bertujuan menggabungkan kegiatan pramuka dengan nilai keagamaan, pendidikan, dan sosial.
“Selain itu, bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar santri, melatih kepemimpinan, meningkatkan kedisiplinan, memperluas wawasan, memperkuat karakter, serta mengembangkan potensi santri dalam berbagai bidang seperti olahraga, seni, budaya dan keterampilan lainnya,” jelas Kakak Ulfiyah di hadapan wartawan.
Lebih lanjut, Kak Ulfi mengatakan bahwa kegiatan Jambore Santri ini merupakan kegiatan pertama yang melibatkan para santri dari 15 pondok pesantren di Kabupaten Situbondo.
“Untuk melaksanakan Jambore Santri ini, kita juga melibatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo, di antaranya Dinas Sosial, Satpol PP dan BPBD Kabupaten Situbondo,” kata Kak Ulfi.
Tak hanya itu, Kak Ulfi menambahkan, melalui Jambore Santri 2025, diharapkan para santri bisa terbentuk karakternya menjadi lebih tangguh, berani, disiplin, dan tentunya taat serta bertaqwa kepada Allah SWT.
“Dari sejarah resolusi jihad, santri itu tidak hanya ahli dalam keilmuan, tapi juga harus memiliki ketahanan fisik, mental, keberanian, serta kedisiplinan. Melalui kegiatan Jambore Santri, mereka belajar tentang hal-hal keberanian, disiplin dan gerakan sosial kemanusian,” tutur Kak Ulfi.
Kak Ulfi menambahkan, tahun depan Jambore Santri rencananya akan diperluas lagi, mengingat banyak pondok pesantren yang ingin mengutus santrinya mengikuti kegiatan seru ini. Sayangnya, untuk Jambore Santri 2025, kuotanya terbatas, sehingga hanya 15 pondok pesantren yang berhasil mengirimkan santrinya.
“Insya Allah tahun depan Jambore Santri akan kita perluas perkemahannya agar pondok-pondok pesantren tahun ini yang tidak bisa ikut jambore, di tahun depan bisa mengutus santrinya mengikuti Jambore Santri 2026. Tujuan utama kegiatan ini adalah forum silaturahim antar pondok pesantren,” pungkas Kak Ulfi. (*)

 
         
         
             
             
             
             
                        
                     
         
         
         
         
         
                             
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
       
         
         
         
         
                             
         
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                                            