KETIK, MALANG – Stadion Gajayana di Kota Malang menjadi saksi kemeriahan seremoni pembukaan Porprov IX Jatim 2025 pada Sabtu, 28 Juni 2025, yang memukau dengan kekayaan budaya Jawa Timur. Penonton dibuat takjub oleh Kolosal Malang Mbois Berkelas, pertunjukan yang melibatkan 1.000 penari.
Adegan dibuka dengan penari membawa gunungan wayang, diikuti Tari Beskalan yang melambangkan keagungan, kejayaan, dan kemakmuran. Setelah itu penampilan Reog Ponorogo dengan 20 dadak merak ikut beratraksi dengan Bujang Ganong.
Penampilan kesenian Reog pada pertunjukan kolosal seremoni pembukaan Porprov Jatim IX di Stadion Gajayana, Kota Malang, Sabtu, 28 Juni 2025. (Foto: Lutfia/Ketik)
Kolosal tersebut dilanjutkan dengan para penari Topeng Malangan yang menampilkan Tari Grebeg Sabrang.
Tak hanya tarian, dalam pertunjukan kolosal itu juga menghadirkan seni bela diri tradisional pencak silat. Berikutnya muncul kesenian tradisional yang populer bagi warga Malang, yakni Bantengan.
Terdapat sekitar 28 kepala banteng yang tampil di Opening Ceremony Porprov IX Jatim, salah satunya Bantengan Putra Mandala. Dilanjutkan dengan kesenian jaran kepang dan lainnya.
"Kita menyaksikan bagaimana pentas budaya secara kolosal dan kontemporer bisa memberikan referensi indahnya seluruh proses yang dilakukan pada pembukaan Porprov IX Jatim 2025," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Khofifah turut mengapresiasi Kota Malang yang dapat bersinergi dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk menyukseskan perhelatan olahraga terbesar di Jatim itu. Momen tersebut menjadi bagian dari ikhtiar untuk menjadikan olahraga sebagai sumber ekonomi.
"Sinergi antara elemen strategis di Kota Malang bisa memberikan referensi keindahan budaya yang luar biasa. Ketika budaya itu dibangun bersama olahraga, saya rasa ini akan menjadi bagian dari ikhtiar untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu sumber ekonomi kita," lanjutnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jatim yang telah mempercayakan Malang Raya sebagai tuan rumah.
"Khusus pembukaan ini di Stadion Gajayana yang punya cerita panjang sebagai stadion tertua di Indonesia. Kami baru merayakan seabad Gajayana dan tahun ini sudah 101 tahun," ujar Wahyu.
Kepercayaan tersebut merupakan sebuah bentuk kehormatan yang diberikan kepada Malang Raya. Ia berharap melalui Porprov IX Jatim 2025 ini dapat menjaring atlet profesional dan mengembangkan bakat keolahragaan.
"Kita jadikan sebagai pembinaan, pengembangan prestasi olahraga. Serta media pembelajaran, sumber pengalaman berharga dan momentum memperkuat sinergi kolaborasi dalam mewujudkan kesuksesan Porprov Jatim," pungkas Wahyu.(*)