KETIK, MALANG – Pemberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Merbabu dan Jalan Guntur mulai dilaksanakan. Kedua ruas jalan tersebut per Jumat, 1 Agustus 2025 menjadi jalan satu arah.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan banner-banner untuk sosialisasi telah disebar di sejumlah titik mulai hari Selasa kemarin. Salah satu sasaran penerapan satu arah tersebut khususnya berada di kawasan Pasar Oro-oro Dowo.
"Kami akan uji coba skema satu arah itu mulai Jumat pagi sekitar jam 07.00. Banner-banner untuk sosialisasi satu arah sudah kami pasang," ujarnya, Jumat 1 Agustus 2025.
Salah satu yang mendasari penerapan skema satu arah tersebut ialah kepadatan yang terjadi di area Pasar Oro-Oro Dowo. Termasuk di beberapa persimpangan, seperti Hutan Malabar.
Widjaja menjelaskan bahwa skema uji coba satu arah di kedua jalan tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi bersama Forum Lalu Lintas Kota Malang.
"Di Jalan Merbaru menuju Hutan Malabar itu kan dua arah, nah itu dengan semakin tingginya arus kendaraan, bahaya. Intensitas kendaraan lebih banyak ke arah barat. Selama ini memang kebanyakan masyarakat tahunya satu arah, padahal dua arah. Itu membahayakan," terangnya.
Melalui penerapan satu arah tersebut, kendaraan yang berasal dari Pasar Oro-Oro Dowo tidak dapat menuju ke Jalan Ijen. Termasuk kendaraan dari Jalan B.S Riadi dilarang belok kanan ke Pasar Oro-Oro Dowo.
Begitu pula kendaraan dari Jalan Ijen di Jalan Guntur, tidak diperkenankan untuk belok kanan ke Jalan Merbabu. Menurut Widjaja, uji coba tersebut diharapkan mampu memperlancar arus lalu lintas.
"Selama ini di Pasar Oro-Oro itu parkirnya memanjang sampai Hutan Malabar dan terkadang yang parkir itu kendaraan besar, atau minibus. Dengan satu arah ini diharapkan bisa lancar, akan kami evaluasi selama satu bulan," pungkasnya.(*)