KETIK, BATU – Pemkot Batu menjalin kerja sama dengan 17 perguruan tinggi di Jawa Timur. Kolaborasi itu untuk merealisasikan program “1000 Sarjana” yang diinisiasi oleh Wali Kota Batu Nurochman.
Wali Kota Batu Nurochman menjelaskan bahwa penerima beasiswa akan mendapat tunjangan pendanaan uang kuliah tunggal (UKT) 100 persen. Pemkot Batu akan memberikan pendanaan penuh mulai semester 1 hingga selesai kuliah. Mereka akan berkuliah di sejumlah perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan Pemkot Batu.
“Kita sudah kerja sama dengan 17 perguruan tinggi yang tersebar di Jawa Timur dalam program 1000 sarjana ini,” kata Cak Nur, Selasa, 30 September 2025.
Pemkot Batu telah mengalokasikan anggaran dari APBD sebesar Rp1,5 miliar untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. Selain itu, mendapat tambahan dana melalui CSR Bank Jatim sebesar Rp425 juta.
"Tahun ini, sebanyak 214 warga telah terverifikasi masuk dalam program 1000 sarjana. Target 1000 sarjana ini kita realisasikan secara bertahap," imbuhnya.
Program 1000 Sarjana merupakan bagian dari visi misi Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Heli Suyanto. Program ini digagas untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Wisata tersebut.
Nurochman optimistis melalui program itu akan melahirkan SDM yang tangguh dan unggul.
"Sehingga mereka bisa memberikan sumbangsih bagi pengembangan Kota Batu ke depannya,” ujarnya.
Cak Nur menjelaskan bahwa penerima program tersebut dibagi menjadi beberapa kategori masyarakat. Pertama, kategori prestasi akademik dengan nilai minimal IPK 3,25.
Kategori berikutnya adalah prestasi non akademik dengan persyaratan berprestasi dalam bidang olahraga, budaya, science, dan prestasi lainnya dengan kejuaraan minimal tingkat provinsi hingga internasional.
Kemudian kategori warga tidak mampu, warga disabilitas, hafiz atau penghafal Al-Qur’an dengan persyaratan minimal 10 juz. Selain itu, afirmasi bagi guru non-ASN dan perangkat desa yang belum sarjana.
"Program 1000 sarjana selain untuk meningkatkan SDM Kota Batu, juga bertujuan untuk meningkatkan angka lama rata-rata sekolah," pungkasnya. (*)