KETIK, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menggencarkan upaya perempesan pohon di sejumlah titik rawan tumbang. Langkah ini diambil menyusul insiden pohon tumbang yang melanda 14 lokasi akibat cuaca ekstrem pada Minggu, 2 November 2025 lalu.
Fokus utama perempesan saat ini menyasar sepanjang Jalan Mayjend Sungkono atau area GOR Ken Arok.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran, menjelaskan bahwa kawasan tersebut memiliki banyak pohon yang terindikasi rawan tumbang.
"Setelah eksekusi titik yang sudah rawan, akan dilakukan perapihan atau perempesan pohon di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono," ujar Raymond, Senin, 3 November 2025.
Raymond mengungkapkan, banyak pohon besar di kawasan Mayjend Sungkono yang bukan berjenis pohon pelindung. Hal ini turut meningkatkan risiko tumbang.
"Ada satu pohon yang kuat justru roboh karena kondisi pada waktu penanaman dan pelebaran jalan tidak seimbang. Khusus di Mayjend Sungkono kita lakukan perempesan karena rawan," lanjutnya.
Upaya perempesan gencar dilakukan setelah DLH menuntaskan penanganan dan perempesan di lima titik prioritas pascabencana pohon tumbang. Raymond menyebutkan, timnya telah bergerak bertahap.
"Kita lakukan perempesan pohon di Langsep karena kondisi pohon sudah keropos dan mulai patah. Lalu di Pasar Kebalen, LA Sucipto, Jalan Moh Yamin. Itu hari ini sudah mulai proses," sebutnya.
DLH Kota Malang juga memiliki alat untuk mendeteksi bagian dalam pohon. Namun, pengecekan ulang terhadap pohon-pohon tetap akan dilakukan khususnya pohon yang baru berusia 15-20 tahun.
"Minggu ini masih melakukan pengepresan dan pemotongan pohon yang kelihatan miring, patah, sudah luka (berlubang). Hari ini sudah ditemukan 5 lokasi dan pemotongan, salah satunya di Langsep," tutupnya.(*)
