KETIK, SAMPANG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang kembali menjadi sorotan. Pasalnya kontingen Sampang mencatat hasil buruk pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.
KONI Sampang telah menerima gelontoran dana sebesar Rp1,7 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, prestasi yang diraih Sampang justru merosot.
Pada Porprov 2023, Sampang mampu bertengger di peringkat ke-17 klasemen perolehan medali. Namun tahun ini justru terjun bebas ke posisi 27 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Penurunan drastis tersebut memantik kritik keras dari kalangan legislatif. Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Mahfud, menyebut kegagalan tersebut sebagai catatan kelam yang tidak dapat ditoleransi.
"Kami kecewa dengan hasil itu. Dana besar sudah digelontorkan, tapi prestasi justru jeblok," tegas Mahfud, Jumat, 11 Juli 2025.
Mahfud, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sampang (Foto: Mat Jusi/Ketik).
Ia menilai bahwa anggaran yang telah diberikan seharusnya mampu mendorong peningkatan prestasi, bukan sebaliknya. Karena itu, pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terhadap jajaran pengurus KONI Sampang pada Senin, 14 Juli 2025 mendatang.
"Kami ingin mengetahui secara detail bagaimana pola pembinaan atlet dan penyaluran anggaran selama ini. Apakah anggaran betul-betul digunakan untuk pengembangan atlet, atau justru ada kesalahan manajemen di internal KONI," ujar Politisi PKS tersebut.
Lebih lanjut, Mahfud menyatakan bahwa Komisi IV DPRD Sampang akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja KONI sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat.
"Kegagalan di Porprov Jatim 2025 bukan hanya soal medali, melainkan juga menyangkut nama baik dan harga diri daerah di tingkat provinsi. Kami akan secepatnya melakukan evaluasi terhadap KONI Kabupaten Sampang," pungkasnya.(*)