KETIK, BLITAR – Semangat kolaborasi dan sinergi lintas sektor kembali menggema dari ruang pertemuan Mapolres Blitar Kota, Senin 20 Oktober 2025. Para kepala desa yang tergabung dalam Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Blitar menyatakan komitmen bekerja sama dengan jajaran kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tingkat desa.
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan semangat gotong royong. Dalam arahannya, Kapolres menyoroti peningkatan beberapa kasus sosial seperti kenakalan remaja, perundungan (bullying), dan kriminalitas yang mulai marak di sejumlah wilayah hukum Polres Blitar Kota.
“Desa adalah garda terdepan dalam sistem keamanan. Ketika lingkungan desa kondusif, maka stabilitas kota pun akan terjaga. Karena itu, kami mengajak seluruh kepala desa yang tergabung dalam PKDI untuk menjadi ujung tombak dalam upaya pencegahan gangguan Kamtibmas,” tegas AKBP Titus.
Ia menambahkan, pendekatan preventif yang melibatkan masyarakat jauh lebih efektif dibanding sekadar tindakan penegakan hukum. Polisi, kata Titus, tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat dan pemangku kebijakan di desa.
“Pendekatan humanis, edukatif, dan partisipatif harus menjadi fondasi utama dalam menciptakan keamanan. Kami ingin hadir bukan hanya saat ada pelanggaran, tapi menjadi sahabat masyarakat dalam menjaga ketertiban sejak dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, AKBP Titus menekankan bahwa keamanan bukan semata tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan kewajiban bersama. “Kamtibmas bukan milik polisi saja. Ini tanggung jawab kolektif kita semua — mulai dari aparat desa, tokoh masyarakat, hingga generasi muda. Jika semua bergerak bersama, maka desa akan menjadi tempat yang aman dan produktif,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Ketua PKDI Blitar, Rudi Puryono, SH, menyatakan kesiapan penuh pihaknya untuk menindaklanjuti pesan moral dari Kapolres. Ia mengungkapkan bahwa PKDI segera mengoordinasikan 72 kepala desa di enam kecamatan yang masuk dalam wilayah hukum Polres Blitar Kota, untuk memperkuat kolaborasi dan memperluas edukasi Kamtibmas hingga ke akar rumput.
“Arahan Pak Kapolres sangat konkret dan menyentuh akar persoalan. PKDI siap mendukung langkah-langkah strategis Polres. Kami ingin desa menjadi benteng utama dalam mencegah anak-anak muda terjerumus dalam perilaku negatif seperti miras, judi online, atau balap liar,” tutur Rudi.
Menurut Rudi, solusi tidak cukup hanya dengan patroli atau penegakan hukum. Ia menilai bahwa penguatan kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di desa merupakan bentuk pencegahan yang paling efektif.
“Ketika masyarakat sibuk dalam hal-hal positif seperti olahraga, pengajian, kesenian, dan ekonomi kreatif maka ruang bagi perilaku menyimpang akan semakin sempit. PKDI mendorong setiap desa memperbanyak agenda produktif agar warga memiliki ruang berekspresi yang sehat,” tambahnya.
AKBP Titus Yudho Uly dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi dan memfasilitasi kegiatan positif yang digagas oleh PKDI maupun pemerintah desa. Ia menyebut bahwa Polres akan memperkuat fungsi Bhabinkamtibmas di setiap desa agar kehadiran polisi benar-benar dirasakan masyarakat.
“Sinergi ini bukan sekadar seremonial. Kami ingin membangun sistem keamanan berbasis kebersamaan. Polisi hadir untuk mendukung pembangunan desa, bukan untuk menakut-nakuti warga,” ungkapnya.
PKDI Kota Blitar menilai langkah Polres ini sebagai momentum penting dalam memperkuat kesadaran bersama. Rudi menegaskan, kolaborasi dengan Polres akan menjadi tonggak baru bagi desa-desa di Blitar untuk tampil sebagai desa yang aman, berdaya, dan mandiri.
“Kamtibmas adalah pondasi dari seluruh pembangunan. Tidak mungkin ada kemajuan tanpa rasa aman. Karena itu, kami berkomitmen menjadikan kerja sama ini sebagai gerakan nyata demi masa depan desa dan generasi muda,” pungkas Rudi.
Dengan semangat sinergi ini, PKDI dan Polres Blitar Kota berharap seluruh elemen masyarakat turut mengambil peran aktif dalam menjaga kedamaian. Desa-desa di Blitar diharapkan tak hanya dikenal karena pesona alam dan budayanya, tetapi juga karena kuatnya rasa aman, solidaritas, dan semangat gotong royong warganya. (*)