KETIK, SURABAYA – Super League segera bergulir lagi usai beberapa minggu jeda karena adanya FIFA Matchday. Sejumlah tim, termasuk Persebaya kembali menjalani pertandingan pekan ke-9 melawan Persija pada Sabtu, 18 Oktober 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya pukul 19.00 WIB.
Pelatih Persebaya, Eduardo Perez Moran menjelaskan, ia sudah melakukan persiapan yang cukup untuk anak didiknya menjelang pertandingan melawan Persija akhir pekan ini.
"Seperti minggu-minggu sebelumnya. Kami menyiapkan persiapan dengan cara yang sama. Setiap minggu, kami menganalisa lawan, hingga kami bisa menempati peringkat yang terbaik," katanya pada saat memimpin latihan Bajul Ijo di Lapangan C, Kompleks Stadion GBT, Surabaya, Senin, 13 Oktober 2025.
Dengan latihan yang maksimal, pelatih asal Spanyol itu tampak percaya diri menghadapi Persija. Terlebih pertandingan hari Minggu nanti berlangsung di kandang.
"Saya yakin, kami akan memiliki permainan yang sangat kuat di sini. Kami bermain di rumah (kandang) dan kami menghormati semua lawan," sambungnya.
Rasa optimistis Eduardo ini melihat dari beberapa pertandingan terakhir Persija yang belum mampu meraih kemenangan. Macan Kemayoran, dalam dua pertandingan terakhir belum berhasil memetik tiga poin, mereka kalah 0-2 melawan PSM dan kalah melawan Borneo FC 1-3.
Kendati demikian, ia tetap tidak menganggap remeh calon lawannya itu. Baginya, Persija merupakan salah satu terbaik di Super League, terlebih dengan deretan pemain-pemain berkualitas.
Disinggung siapa pemain yang patut diwaspadai, Eduardo enggan untuk menjelaskannya satu per satu. Baginya, sepak bola merupakan olahraga kolektif yang mengandalkan permainan semua pemain.
"Saya tidak ingin berbicara tentang satu pemain. Persija, kami tahu, kami menganalisa, mereka adalah sebuah tim yang sangat kuat. Tapi tentu saja, kami akan berjuang di sini untuk mencapai titik tertinggi," tegasnya.
Disinggung soal statistik, dimana dalam tiga pertandingan terakhir. Kedua tim selalu berakhir dengan hasil imbang. Persebaya sekali saja meraih kemenangan.
Menjawab soal hal tersebut, Eduardo tidak mau terpengaruh. Baginya statistik tidak sepenuhnya benar karena ada beberapa perubahan dari setiap tim. Termasuk Persija.
"Saya tidak percaya dengan statistik. Karena setiap tahun berbeda, skuad-nya berbeda, pelatihnya berbeda, dan saya tidak peduli dengan statistik," tutupnya. (*)