KETIK, SITUBONDO – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Situbondo ke-207 dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, ribuan pengunjung Wisata Bahari Pantai Pasir Putih terhipnotis dengan perlombaan ayam sap-sap dan perahu layar, Minggu, 24 Agustus 2025.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, secara resmi membuka babak final lomba ayam sap-sap dan perahu layar tersebut. Lomba yang berlangsung di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini, disaksikan turis dari Belgia dan pelancong lokal Jawa Timur.
“Lomba tradisional ayam sap-sap ini digelar bagian dari upaya melestarikan budaya masyarakat pesisir sekaligus memperkenalkan ke masyarakat bahwa di Kabupaten Situbondo ada tradisi unik yang tidak dimiliki kabupaten lain di Indonesia bahkan dunia,” jelas Mas Rio, panggilan akrab Bupati Situbondo ini.
Ayam sap-sap, dalam bahasa Indonesia artinya ayam yang bisa terbang. “Lomba ini bukan hanya hiburan saja, akan tetapi juga wujud pelestarian budaya lokal yang berlangsung selama bertahun,” ujar Mas Rio.
Selain melestarikan tradisi, kata Mas Rio, lomba ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjungan ke Wisata Bahari Pantai Pasir Putih.
“Ayam yang ikut lomba harus sehat dan harus ayam betina yang sedang mengerami telur karena ayam betina yang sedang mengerami telurnya bisa terbang lebih jauh dan kuat hingga kedaratan,” terang Mas Rio.
Lomba ayam sap-sap ini, lanjut Mas Rio, diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai desa di Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Para joki ayam mempersiapkan ayam betina yang masih mengeramkan telurnya.
Untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, sambung Mas Rio, lomba ayam sap-sap akan diagendakan rutin setiap bulan Agustus yang bertepatan dengan peringatan Harjakasi dan HUT RI. “Kami ingin tradisi ayam sap-sap ini menjadi tontonan yang mendunia,” harapnya.
Salah seorang peserta, Jack Arif, warga Kecamatan Bungatan, mengaku antusias dengan dilaksanakannya kembali tradisi ayam sap-sap ini.
“Aturan lomba, ayam dilempar dari tengah laut di atas perahu. Yang ayam-nya sampai duluan ke daratan dinyatakan menang, sekali lempar ada 10 peserta,” kata Arif.
Sementara itu, Mukshin, salah seorang wisatawan asal Probolinggo yang menyaksikan lomba ayam sap-sap ini mengaku kagum. Ia baru pertama kalinya menyaksikan balapan ayam sap-sap ini.
“Sangat menarik dan unik melihat ayam-ayam ini terbang dari laut ke daratan,” ujarnya.
Panitia lomba ayam sap-sap mencatat, pada lomba ini berhasil menarik lebih dari 1.000 pengunjung dari berbagi daerah, termasuk dari kabupaten tetangga.
“Pada hari ini bukan hanya lomba ayam sap-sap saja, tapi ada lomba perahu layar. Alhamdulillah, banyak para pengunjung yang terhipnotis dengan lomba ayam sap-sap ini,” jelas salah satu panitia lomba ini. (*)