KETIK, JOMBANG – Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Jombang tahun ajaran 2025 diwarnai kendala teknis.
Pada hari terakhir pendaftaran, Senin, 24 Juni 2025, server sistem online milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang sempat mengalami gangguan hingga tidak dapat diakses selama hampir dua jam.
Bahkan, setelah penutupan pendaftaran SPMB jenjang SMP Negeri, website milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang tidak dapat diakses hingga Rabu, 25 Juni 2025 pukul 10.32 WIB.
Insiden ini memicu kepanikan sejumlah orang tua calon siswa, terutama yang berada di wilayah kota dengan tingkat persaingan tinggi.
“Sempat tidak bisa dibuka link pendaftaran SPMB selama dua jam. Saya juga sempat panik. Bahkan setelah penutupan kemarin petang tidak bisa diakses sampai sekarang,” ujar A (42), salah satu wali murid, Rabu 25 Juni 2025.
Ia mengaku hampir mendatangi langsung kantor Disdikbud Jombang untuk mengurus pendaftaran secara manual. “Tapi ya percuma, nanti jawabannya ya itu-itu saja,” keluhnya.
Kasi Pembinaan SMP, Iswahyudi yang juga ketua panitia SPMB membenarkan website tidak dapat diakses sampai saat ini. Lantaran dalam proses maintenance.
"Iya, lagi proses maintenance servernya. Kita juga sudah menghubungi pihak server," tuturnya singkat.
Persaingan Ketat di Sekolah Favorit
Kondisi sistem yang sempat eror ini memperparah situasi karena pendaftaran SPMB tahun ini menggunakan sistem zonasi berbasis jarak. Di beberapa sekolah favorit, persaingan sangat ketat, terutama di SMPN 1 dan SMPN 2 Jombang.
Di SMPN 1 Jombang, jarak terdekat pendaftar tercatat hanya 121 meter dari sekolah, sedangkan jarak terjauh mencapai 860 meter. Adapun di SMPN 2, pendaftar terdekat hanya berjarak 68 meter dan yang terjauh 566 meter.
Plh Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang, Wor Windari, menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan secara digital berdasarkan data koordinat tempat tinggal yang diunggah oleh pendaftar.
“Kami tidak mungkin menelusuri satu per satu alamat siswa. Semua proses seleksi dilakukan dan diproses oleh sistem,” katanya.
Sekolah Lain Persaingannya Lebih Landai
Berbeda dengan SMPN 1 dan 2, tingkat persaingan di sekolah lain relatif lebih longgar. Di SMPN 3 Jombang, misalnya, pendaftar terdekat berjarak 197 meter dan terjauh 1.423 meter. Sementara di SMPN 4 (Banjardowo), jaraknya berkisar antara 203 meter hingga 2.174 meter. Di SMPN 5, rentang jarak zonasi lebih luas, dari 220 meter hingga 2.586 meter.
Data jarak pendaftar terus bergerak hingga penutupan sistem pukul 15.00 WIB, Senin kemarin. Hasil akhir seleksi dijadwalkan diumumkan pada Selasa (25/6/2025) pukul 11.00 WIB.
Wor Windari menegaskan bahwa Disdikbud Jombang hanya akan menerima calon siswa yang memenuhi seluruh syarat administratif sesuai petunjuk teknis (juknis) yang berlaku.
“Kalau sudah lengkap dan memenuhi prosedur, kami tidak punya alasan untuk menolak. Semua diproses otomatis oleh sistem,” jelasnya. (*)