KETIK, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, bekerja sama dengan Perum Bulog, memulai penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada warga penerima manfaat pada Jumat, 18 Juli 2025. Bantuan ini ditujukan untuk bulan Juni dan Juli 2025.
Penyaluran beras tersebut dipantau langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi. Ia turun ke dua titik lokasi distribusi, yakni Desa Selolembu dan Desa Poncogati di Kecamatan Curahdami, guna memastikan bantuan diterima oleh masyarakat yang berhak.
Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memperoleh 20 kilogram beras kualitas medium. Turut hadir dalam penyerahan bantuan ini sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Bulog Bondowoso, Dandim 0822, dan Wakapolres, yang bersama-sama secara simbolis menyerahkan beras kepada warga.
Menariknya, jumlah penerima bantuan di kedua desa mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu. Di Desa Selolembu, jumlah penerima turun 100 orang, sementara di Desa Poncogati meningkat menjadi 453 orang, bertambah 26 dari tahun sebelumnya.
Dalam sambutannya, Sekda Fathur Rozi menyampaikan permintaan maaf dari Bupati Abdul Hamid Wahid yang berhalangan hadir. “InsyaAllah, ketidakhadiran beliau tidak mengurangi makna dan semangat dari kegiatan ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa bantuan ini ditujukan kepada masyarakat dalam kelompok desil 1 hingga 5 yakni kelompok miskin, hampir miskin, dan rentan miskin dengan harapan dapat meringankan beban pengeluaran keluarga.
Fathur Rozi juga menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan secara bijak. Ia meminta agar beras yang diterima tidak diperjualbelikan, melainkan dikonsumsi langsung oleh keluarga penerima, terutama anak-anak.
“Anak-anak kita adalah masa depan desa. Maka penting bagi mereka untuk mendapatkan gizi yang cukup,” tegasnya.
Sekda juga mengingatkan agar kepala desa berperan aktif dalam mengawasi jalannya distribusi bantuan agar tepat sasaran. Warga pun diminta tidak segan untuk melaporkan jika ada penyimpangan dalam jumlah maupun sasaran penerima.
“Syukuri bantuan ini dengan memanfaatkannya sesuai kebutuhan, dimasak dan dikonsumsi, bukan untuk dijual,” pungkasnya.
Salah satu warga penerima bantuan, Siti Aminah, menyambut baik penyaluran ini. Ia yang tinggal bersama anak dan neneknya, mengaku bantuan beras sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan dapur.
“Kalau satu hari pakai satu kilo, ya cukup hampir sebulan. Jadi sangat membantu,” tuturnya.
Sehari-hari, Siti bekerja membuat besek bambu. Dalam sehari, ia mampu menyelesaikan dua hingga tiga ikat, masing-masing berisi 100 besek yang dijual seharga Rp13 ribu kepada pengepul.
“Kadang saya pinjam dulu ke pengepul, nanti dibayar pakai hasil besek. Bantuan ini jelas sangat meringankan,” ujarnya.()