KETIK, BONDOWOSO – Di balik setiap butir padi, setiap biji kopi, dan hasil panen lainnya, ada pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa yang menopang kehidupan dan perekonomian Bondowoso: para petani.
Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bondowoso menjadi momentum penting untuk menguatkan suara dan peran mereka dalam membangun daerah, Sabtu 23 Agustus 2025.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid hadir dalam acara penuh semangat ini, menyampaikan apresiasi dan dorongan kuat kepada pengurus yang baru dilantik.
“Tugas pengurus bukan hanya mengelola organisasi, tapi bagaimana memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat pedesaan yang menggantungkan hidup pada pertanian,” katanya.
Foto bersama Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bondowoso. (Foto: Haryono/Ketik)
Bondowoso sendiri adalah daerah agraris dengan potensi luar biasa. Kopi arabika dari Ijen Raung telah menembus pasar dunia, disusul komoditas penting lain seperti hortikultura.
Di antaranya adalah padi, jagung, dan tembakau yang selama ini menjadi sumber penghidupan ribuan keluarga. Namun, tantangan zaman menuntut inovasi dan kolaborasi.
Abdul Hamid Wahid menekankan bahwa keberhasilan pertanian Bondowoso tak lepas dari sinergi antara pemerintah dan organisasi tani seperti DPD Tani Merdeka.
“Kita butuh kemitraan yang solid untuk memastikan program pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan petani, dari produksi hingga pemasaran,” ujarnya.
Pengurus baru DPD Tani Merdeka diharapkan mampu membawa semangat integritas, kebersamaan, dan pemberdayaan yang kuat. Organisasi ini harus menjadi rumah bagi petani, tempat mereka mendapat perlindungan, pendampingan, dan motivasi untuk terus maju.
Pelantikan ini bukan hanya seremonial, tapi langkah nyata menuju kemandirian dan kemerdekaan ekonomi petani Bondowoso.
Dengan komitmen bersama, Bondowoso diharapkan semakin berdaya dan sejahtera, dengan para petani sebagai ujung tombak perubahan. (*)