Parade Batik Daun Maronggi pada Pelantikan IBI Situbondo Mendapat Apresiasi Bupati

20 Juli 2025 06:09 20 Jul 2025 06:09

Thumbnail Parade Batik Daun Maronggi pada Pelantikan IBI Situbondo Mendapat Apresiasi Bupati
Bupati dan wabup foto bersama dengan para bidang yang menggunakan kostum ada serta batik Situbondo motif daun Maronggi atau Kelor, Sabtu 19 Juli 2025 (Foto: Heru Hartanto/Ketik)

KETIK, SITUBONDO – Parade Batik Situbondo bermotif Maronggi atau daun Kelor yang digunakan para bidan Situbondo saat memeriahkan pelantikan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Situbondo, mendapat apresiasi dari Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Sabtu 19 Juli 2025.

Bupati Situbondo, yang akrab disapa Mas Rio, dalam sambutannya mengatakan bahwa, dirinya terkejut ketika para bidan melakukan parade memakai Batik Situbondo Motif Maronggi dan memakai baju adat.

"Saat ini saya sedang memggaungkan Batik Situbondo Motif Maronggi di Jakarta. Dan saya telah mengumpulkan pengerajin batik agar terus membuat Batik Situbondo bermotif Maronggi,” kata Bupati Situbondo yang akrab disapa Mas Rio.

Pohon Maronggi, sambung Mas Rio, untuk dunia kesehatan dan gizi yang sangat bagus. Di Kabupaten Situbondo Daun Maronggi tidak perlu beli ke pasar maupun supermarket. Karena tanaman Maronggi banyak ditemukan di pekarangan rumah penduduk dan cara menanamnya sangat mudah, tinggal ditancapkan ke tanah Pohon Maronggi tumbuh.

“Bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas daun Maronggi atau Kelor makan favorit, tapi bagi masyarakat Kabupaten Situbondo makan daun Maronggi atau Kelor merupakan hal yang biasa saja, karena di depan rumah bisa dipastikan ada tumbuhan Pohon Maronggi,” jelas Mas Rio.

Di Jakarta di daerah Kemang, sambung Mas Rio, ada cafe yang menjual masakan Maronggi atau Kelor harganya mahal sekali, bahkan disebut sebagai super food, tapi di Situbondo ini seolah-olah menjadi makanan biasa.

“Derajat Daun Maronggi atau Kelor di Situbondo akan kita angkat. Dimulai dari setiap agenda kegiatan yang dihadiri oleh saya maupun Mbak Ulfi Wabup Situbondo, sayur daun maronggi harus ada,” ujarnya.

Oleh karena itu, Mas Rio mengapresiasi para bidan yang telah menggunakan dan mengenalkan Batik Situbondo motif Maronggi pada kegiatan pelantikan IBI Cabang Situbondo.

“Saya kira batik Situbondo bermotif Daun Maronggi atau Kelor harganya relatif murah murah. Kalau kainnya kwalitas premium, harganya kurang lebih Rp,800.000 per satu. Tapi kalau kainnya menggunakan kwalitas standar, saya tanya ke pembatik harganya berkisar Rp.150.000 hingga Rp.200.000 saja,” jelasnya.

Tak hanya itu yang disampaikan Mas Rio, namun dia juga berharap Kabupaten Situbondo bisa menjadi rumah bagi semua suku atau etnis, dan di situ masyarakat bisa belajar tentang Indonesia.

“Banyak suku yang tinggal di Kabupaten Situbondo, diantaranya ada suku Sunda, Jawa, Betawi, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan, Flores, Suku Sasak dan lainnya,” kata Mas Rio.

Selain itu, imbuh Mas Rio, terkait ibu hamil yang bersalin di Pustu, sudah dibuatkan Instruksi Bupati soal persalinan di Puskesmas Pembantu (Pustu).

“Hal ini juga sudah saya bicarakan kepada Kepala BPJS Kesehatan Situbondo agar memberlakukan peserta ibu hamil menjalani persalinan di Pustu. Karena saya punya komitmen dalam dunia kesehatan, utamanya menekan angka kematian ibu dan bayi,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Parade Batik Daun Maronggi pada pelantikan IBI Situbondo Mendapat Apresiasi Dari Bupati Mas Rio Situbondo Berita