KETIK, SURABAYA – Museum Louvre di Paris kembali dibuka untuk umum pada Rabu, 22 Oktober 2025, usai insiden perampokan sejumlah perhiasan bersejarah akhir pekan lalu. Polisi masih memburu empat pelaku yang berhasil menggondol delapan perhiasan hanya dalam waktu empat menit.
Ruang Galerie d’Apollon, lokasi perampokan terjadi, tetap ditutup sementara untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai 88 juta euro atau sekitar USD 102 juta (setara Rp1,7 triliun), meski nilai sejarahnya dinilai jauh lebih berharga bagi masyarakat Prancis.
Jaksa Penuntut Umum Paris, Laure Beccuau, mengungkapkan sekitar 100 penyelidik telah dikerahkan untuk melacak para pelaku dan menyelamatkan perhiasan sebelum dibongkar dan dijual di pasar gelap.
“Pelaku yang mencuri permata ini tidak akan mendapatkan 88 juta euro jika mereka memutuskan untuk membongkarnya,” ujar Beccuau dalam wawancara dengan stasiun radio RTL. “Kami hanya bisa berharap mereka menyadari hal itu dan tidak menghancurkan permata-permata ini tanpa alasan yang jelas,” imbuhnya.
Menanggapi kritik terkait sistem keamanan museum, Menteri Kebudayaan Rachida Dati menegaskan di hadapan parlemen pada Selasa bahwa “sistem keamanan museum tidak bermasalah.”
Pada Rabu pagi, antrean pengunjung kembali mengular di sekitar ikon Louvre, piramida kaca, menandai antusiasme publik terhadap salah satu museum paling terkenal di dunia itu.