MotoGP Mandalika 2025 Semakin Dekat, 390 Ton Logistik Bakal Masuk Bandara Lombok

16 September 2025 19:05 16 Sep 2025 19:05

Thumbnail MotoGP Mandalika 2025 Semakin Dekat, 390 Ton Logistik Bakal Masuk Bandara Lombok
Kedatangan logistik MotoGP di Sirkuit Mandalika pada edisi 2024 lalu. (Foto: MGPA)

KETIK, LOMBOK TENGAH – Persiapan penyelenggaraan Grand Prix (GP) Indonesia 2025 yang berlangsung 5 Oktober mendatang di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak hanya menyangkut kesiapan sirkuit, pembalap, maupun penyelenggara.

Proses kedatangan dan keluar barang logistik perlengkapan seluruh tim balap berskala besar melibatkan pengiriman vital dari luar negeri juga krusial. Proses ini menjadi salah satu faktor kunci kelancaran perhelatan internasional tersebut.

Kedatangan Logistik: Jadwal, Pesawat, dan Tonase

Seluruh barang kebutuhan balap MotoGP, mulai dari motor, suku cadang, hingga peralatan pendukung tim, dikirim melalui jalur udara dari Narita, Jepang (NRT) menuju Bandara Internasional Lombok (LOP) menggunakan pesawat kargo Qatar Airways Boeing 777.

"Berdasarkan jadwal inbound, pengiriman berlangsung pada 29–30 September 2025 dengan total lima penerbangan kargo," jelas Reni Agustina, Logistc Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Berikut rincian kedatangan logistik MotoGP Mandalika:

29 September 2025

  • Pesawat pertama tiba dengan muatan 81.635 kg.
  • Pesawat kedua tiba pada 30 September 2025 dengan muatan 93.499 kg.

30 September 2025

  • Pesawat ketiga tiba dengan muatan 77.053 kg.
  • Pesawat keempat tiba dengan muatan 58.908 kg.
  • Pesawat kelima tiba dengan muatan 80.070 kg.

"Total tonase keseluruhan mencapai lebih dari 390 ton barang logistik yang dibawa langsung menuju Lombok dalam waktu yang sangat ketat, mengingat adanya jadwal back to back race antara MotoGP Jepang dan MotoGP Mandalika,"jelas Reni Agustina.

Proses Penurunan dan Pengiriman Barang ke Sirkuit

Setibanya di Bandara Internasional Lombok, barang-barang logistik diturunkan dan langsung ditangani oleh petugas ground handling . Setelah melalui proses dokumentasi awal, seluruh kargo kemudian dibawa menggunakan truk khusus menuju Pertamina Mandalika International Circuit.

Foto Kedatangan logistik MotoGP di Bandara Internasional Lombok pada edisi 2024 lalu. (Foto: MGPA)Kedatangan logistik MotoGP di Bandara Internasional Lombok pada edisi 2024 lalu. (Foto: MGPA)

Dalam perjalanan menuju sirkuit, setiap truk logistik disegel oleh petugas Bea Cukai di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan integritas barang. Setibanya di sirkuit, proses dilanjutkan dengan pembukaan segel serta pemeriksaan oleh Bea Cukai secara langsung di area paddock.

Peran Bea Cukai

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memegang peranan sentral dalam kelancaran logistik MotoGP Mandalika. Tugas utama Bea Cukai adalah memfasilitasi pemasukan serta pengeluaran barang-barang kebutuhan event internasional yang berasal dari luar negeri.

Bea Cukai memberikan fasilitas Impor Sementara (Temporary Admission), yang memungkinkan barang-barang tersebut masuk ke wilayah Indonesia tanpa dikenakan bea masuk maupun pajak impor. Fasilitas ini hanya berlaku untuk barang-barang yang akan digunakan sementara selama penyelenggaraan MotoGP dan selanjutnya harus diekspor kembali.

Selain itu, Bea Cukai juga memberikan fasilitas berupa percepatan prosedur kepabeanan, meliputi pembongkaran barang, penimbunan sementara, serta pemeriksaan fisik kargo.

Tujuannya adalah agar seluruh barang dapat segera digunakan tim balap dan panitia, sehingga tidak ada hambatan pada pelaksanaan balapan.

Peran Administrator KEK Mandalika

Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika juga memiliki peran penting, khususnya terkait dengan barang habis pakai yang digunakan selama ajang berlangsung, seperti bahan bakar, oli, hingga cairan teknis lainnya.

Administrator KEK memberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak impor untuk kategori barang habis pakai. Kuota jumlah barang habis pakai yang diimpor ditentukan dengan persetujuan Dewan Nasional KEK dan hanya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan event. Selain itu, Administrator KEK juga melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian aktivitas ekonomi di kawasan tersebut sesuai regulasi yang berlaku.

Tantangan Tahun Ini: Back to Back Race dari Jepang ke Mandalika

MotoGP Mandalika 2025 menghadapi tantangan logistik yang cukup berat karena jadwalnya berdekatan dengan seri sebelumnya di Jepang. "Barang-barang logistik terakhir dari Jepang baru tiba pada 30 September 2025, sementara para tim balap dijadwalkan mulai tiba di Mandalika dan melakukan persiapan pada 1 Oktober 2025," papar Reni Agustina.

Kondisi ini menuntut efisiensi tinggi dalam pengangkutan, pemeriksaan, dan penempatan logistik di area sirkuit agar para tim balap bisa segera melakukan setting dan persiapan motor sebelum sesi latihan dimulai.

Jumlah Kontainer dan Status Kedatangan

"Secara keseluruhan, kebutuhan logistik yang dikirim oleh Dorna Sports dan agennya mencapai 26 kontainer. Hingga saat ini, tercatat 11 kontainer telah tiba di Sirkuit Mandalika, sementara sisanya masih dalam proses pengiriman dan distribusi," jelas Reni.

Proses Kepulangan Barang (Outbound)

Setelah balapan selesai pada 5 Oktober 2025, proses logistik tidak berhenti.

"Barang-barang tersebut harus segera dikembalikan ke negara asal atau menuju lokasi seri berikutnya. Berdasarkan jadwal outbound, pengiriman kembali dilakukan mulai 6-8 Oktober 2025 dengan menggunakan pesawat kargo Qatar Airways Boeing 777 serta Malaysia Airlines,"ungkap Reni Agustina.

Jadwal pengiriman ke seri berikutnya (AustralianGP):

  • 6 Oktober 2025 – penerbangan dengan muatan 100 ton
  • 7 Oktober 2025 – penerbangan  dengan muatan 100 ton
  • 8 Oktober 2025 – serangkaian penerbangan masing-masing membawa 100 ton kargo.
  • 8 Oktober 2025 (waktu menyusul) dengan muatan 40 ton.

"Total kargo outbound diperkirakan mencapai lebih dari 540 ton barang logistik yang dipulangkan dalam waktu singkat setelah balapan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 berakhir," jelas Reni.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan logistik merupakan faktor yang sangat menentukan kelancaran penyelenggaraan MotoGP.

“Logistik adalah nadi dari event sebesar MotoGP. Semua motor, peralatan, dan perlengkapan tim harus tiba tepat waktu, dalam kondisi aman, dan siap digunakan. Tahun ini tantangannya lebih besar karena jadwal back to back race dari Jepang ke Mandalika yang sangat mepet. Oleh karena itu, koordinasi dengan Bea Cukai, Administrator KEK, maskapai penerbangan, dan seluruh stakeholder menjadi kunci agar tidak ada hambatan. Kami bersyukur sampai sejauh ini proses berjalan lancar, dan kami optimistis seluruh kebutuhan tim balap dapat terpenuhi sesuai jadwal,” jelas Priandhi Satria.

Priandhi Satria menambahkan bahwa kelancaran logistik MotoGP Mandalika bukan hanya menyangkut sisi teknis balapan, tetapi juga berkontribusi terhadap citra positif Indonesia sebagai tuan rumah ajang internasional. Hal ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui multiplier effect yang dihasilkan.

Dengan koordinasi antara Bea Cukai, Administrator KEK, pihak maskapai, dan penyelenggara (Dorna Sports serta MGPA), seluruh proses logistik MotoGP Mandalika 2025 diharapkan berjalan lancar. Keberhasilan pengelolaan logistik ini tidak hanya menjamin kelancaran event, tetapi juga menjadi bukti kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah ajang olahraga bertaraf internasional. (*)

Tombol Google News

Tags:

MGPA Logistik MotoGP Moto2