Timnas Indonesia telah melakoni dua laga FIFA Matchday, yakni melawan China Taipeh menang setengah lusin dan bermain kaca mata melawan Lebanon. Selain laga persahabatan berkalender FIFA, dua laga tersebut juga sebagai ajang persiapan babak kualifikasi Ronde Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun hasil uji coba tersebut bisa dibilang lumayan, nama banyak pemerhati yang meragukan anak asuhnya bisa keluar sebagai juara grup dan lolos secara otomatis. Selain dikepung dua tim kuat timur tengah, Arab Saudi dan Irak, secara peringkat Indonesia masih jauh dibawahnya. Pun demikian terkait head to head.
Namun demikian, hasil seri melawan Lebanon sedikit memberi asa bagi Indonesia. Pasalnya, pada laga uji coba sebelumnya, Lebanon sukses mengalahkan Qatar, yang juga peserta kualifikasi R4 Pildun 2026. Apalagi saat lawan Lebanon, Bang Jay dkk berhasil mendominasi permainan dan Tampil ofensif Sepanjang pertandingan.
Mengalahkan Arab Saudi 8 Oktober mendatang di kandangnya bukanlah perkara mudah. Karena, Arab Saudi cukup berambisi lolos secara otomatis alias menjadi juara grup. Artinya terobsesi menyapu bersih dua laga kandang. Secara matematis, sebenarnya Indonesia diuntungkan. Pada R3, Indonesia berhasil mengalahkannya dengan dua gol Marcelino Ferdinan.
Tapi Arab Saudi saat ini tidaklah sama.Persiapan pun dilakukan secara maksimal. Bahkan penujukan sebagai tuan rumah di R4 penuh kontroversial dan disebut sebagai upaya memuluskan lolos otomatis. Sehingga, faktor non tehnis harus betul-betul diwaspadai oleh Patrick Kluivert. Tak terkecuali kehadiran sang pengadil pertandingan.
Irak akan tetap menjadi momok menakutkan bagi Indonesia. Tidak hanya kalah secara head to head, dalam kurun waktu dua tahun terakhir Indonesia tidak pernah menang. Tercatat pernah kalah telak 1-5 di kandang Irak dan kalah 1-2 di Stadion Gelora Bung Karno.
Selain di kelompok senior, di kelompok yunior pun juga tidak bisa berbuat banyak, sehingga Ini akan menjadi alarm bahaya untuk bersaing menjadi juara grup ataupun runner up agar bisa melakoni babak play off.
Tidak ada kata lain, laga perdana melawan Arab Saudi tidak boleh kalah dan wajib menang jika ingin menjaga peluang lolos. Baik secara otomatis maupun melalui babak play off. Pendeknya, kalah di laga awal akan menjadi jalan terjal.
Dari sisi peluang, banyak pengamat sepak bola yang menjagokan Arab Saudi dan Irak yang lolos.Selain pertimbangan peringkat FIFA, juga keunggulan secara head to head. Tapi sepak bola tetaplah sepak bola, apapun bisa terjadi. Peringkat hanyalah sebuah angka dan bola itu bundar.
Menghadapi babak kualifikasi R4 Pildun 2026, PSSI terus melakukan upaya-upaya untuk mendongkrak prestasi, sekaligus lolos otomatis Pildun 2026.Naturalisasi terus dilakukan untuk mewujudkan mimpi kali pertama lolos Pildun pasca kemerdekaan RI. Semoga (*)
*) Agus Riyanto, pengamat sepak bola dan jurnalis senior Ketik.com
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)