Menteri Haji dan Umrah Temui Khofifah, Bahas Tambahan Kuota Haji dan Menu Khas Jatim untuk Jamaah di Tanah Suci

17 November 2025 10:28 17 Nov 2025 10:28

Thumbnail Menteri Haji dan Umrah Temui Khofifah, Bahas Tambahan Kuota Haji dan Menu Khas Jatim untuk Jamaah di Tanah Suci
Gubernur Jatim Khofifah usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Haji dan Umroh Mochamad Irfan Yusuf, di Ruang Kerja, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya (Foto: Martudji/Ketik.com)

KETIK, SURABAYA Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf, berkunjung ke Surabaya dan bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan keduanya berlangsung di ruang kerja gubernur, Gedung Negara Grahadi, pada Minggu malam, 16 November 2025.

Usai pertemuan, Menteri Irfan menjelaskan bahwa ada dua poin utama yang dibahas bersama Gubernur Khofifah, yang saat itu ikut didampingi sejumlah kepala dinas Pemprov Jatim.

"Di antaranya kita sampaikan, ada penambahan kuota haji untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, sebanyak 7 ribu calon jamaah haji," kata Menteri Mochamad Irfan. 

Ia menambahkan, secara nasional kuota haji tidak ada penambahan, yakni di angka 42 ribu jamaah.

"Angka itu hanya kuota penambahan untuk Provinsi Jawa Timur, secara nasional kuotanya 42 ribu, itu sesuai undang-undang yang berlaku," tegasnya.

Pembahasan kedua yang mengemuka adalah soal peluang produk makanan khas Jawa Timur untuk disajikan kepada jamaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi.

"Kita tadi sampaikan apa saja jenis makanan (asal Jatim) yang bisa dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia selama di tanah suci. Itu sesuai dengan harapan Bapak Presiden agar bisa memaksimalkan produk dalam negeri untuk kebutuhan jamaah haji, supaya sebagian dana itu bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia," urainya.

Dalam diskusi, Gubernur Khofifah juga menunjukkan sejumlah makanan kaleng siap saji, yang dimungkinkan bisa dimanfaatkan memenuhi kebutuhan jamaah haji, khususnya jamaah yang berasal dari Jatim.

"Macamnya beragam, ada beberapa produk makanan siap saji yakni RTE (Ready-to-Eat). Ada nasi goreng rendang dan segala macam, rasanya cocok untuk masyarakat Jawa Timur dan masyarakat Indonesia keseluruhan, selama mereka di tanah suci di Rafah, Musdalifah, Mina," katanya. 

Terkait rencana menghadirkan menu makanan lokal dari berbagai provinsi untuk jamaah haji Indonesia, pihaknya kini sedang mematangkan aturan dan proses pengiriman bahan pangan tersebut ke Tanah Suci.

"Tinggal nanti bagaimana memikirkan teknis pengiriman dan bisa masuk ke Arab Saudi, cukup itu ya, hasil pertemuan tadi," pungkas Menteri Haji dan Umrah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Jawa Timur Menteri Haji dan Umroh Gedung Negara Grahadi