KETIK, MALANG – Menteri Haji dan Umrah Muhammad Irfan Yusuf lulus dari Program Doktoral dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Gus Irfan sapaan akrabnya, menjalani prosesi wisuda bersama 800 mahasiswa dari jenjang S-1 hingga S-3, pada Sabtu 4 Oktober 2025.
Gus Irfan menjadi wisudawan terakhir yang diberikan tanda kelulusan oleh Rektor UIN Prof. Ilfi Nur Diana. Setelah itu Gus Irfan diberikan kesempatan sambutan mewakili wisudawan, dan memotivasi para wisudawan UIN Malang yang lainnya.
Gus Irfan mengungkapkan, ia memulai kuliah di UIN Malang sebelum menjadi pejabat di Kementerian Haji dan Umrah. Makanya ia menegaskan, tak ada perlakuan spesial yang diterimanya, meksipun dia seorang menteri.
"Saya kuliah dari seluruh Indonesia, saya pernah kuliah daring dari Aceh, kuliah di Lampung, Medan, Jakarta nggak terhitung, Lombok, Palembang, pernah. Saya mengerjakan disertasi itu hampir dua tahun, Pak Basri (promotor) sampai bosan dengan saya, tidak dua bulan seperti teman saya," kata Gus Irfan, di hadapan ribuan audien.
Gus Irfan saat memberikan sambutan sebagai wakil wisudawan (Aris ketik)
Bahkan ia mengisahkan beberapa kali harus istirahat di rest area jalan tol saat masa Covid-19, karena ada pekerjaan di Jakarta dan berangkat dari Jombang. Makanya pria kelahiran Jombang, itu bercerita sampai hafal setiap sudut rest area di Tol Trans Jawa, antara Jombang sampai Jakarta.
"Tidak terhitung saya kuliah di rest area sepanjang Jombang jakarta karena sebulan bisa 3-4 kali saya bolak-balik Jakarta Jombang, dan waktu itu masih musim Covid, transportasi umum ribet harus cek covid, saya ada kendaraan pribadi dan. Saya harus balik-balik berhenti di rest area," papar menteri berusia 63 tahun itu.
Maka Gus Irfan bersyukur satu tahapan hidupnya bisa terselesaikan yakni wisuda di program kedoktoran Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Maliki Ibrahim, Malang. Ia pun mengapresiasi perjuangan dari para dosen UIN Malang, yang telah memberikan ilmunya.
"Hari ini dengan segala perjuangan dan dukungan semua pihak saya dan teman-teman ada di depan saya bisa menyelesaikan salah satu tahap dari kehidupan, yaitu wisuda, ada yang S1 S2, ada yang S3, bagi saya pribadi perjuangan ini cukup berat," tegasnya.(*)