KETIK, SURABAYA – Suasana Gelanggang Olahraga (GOR) Basket Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tampak ramai pada Sabtu, 18 Oktober 2025 siang. Keramaian itu berasal dari suara pantulan bola basket yang dilakukan oleh anak-anak.
Mereka sedang mengikuti latihan sekaligus coaching clinic yang diberikan langsung oleh Stephen Metcalfe, seorang pelatih basket profesional dari Amerika Serikat.
Dengan semangat, pelatih basket yang telah berkarir di Indonesia kurang lebih 25 tahun itu membagikan pengalamannya kepada para peserta coaching clinic.
Stephen beberapa kali memperagakan bagaimana mendribble bola dengan berbagai situasi, mulai dari mempertahankan bola agar tidak direbut lawan, hingga melakukan tembakan ke keranjang yang disambut tatapan serius para peserta.
Menurutnya, olahraga basket di Indonesia banyak mengalami kemajuan, terlebih pada usia anak-anak.
"Sejak saya datang ke sini pada 1997 hingga sekarang, telah terjadi perkembangan yang luar biasa. Para orang tua kini jauh lebih terlibat, sekolah-sekolah banyak menyediakan lebih banyak fasilitas olahraga," jelasnya.
Kendati demikian, pertumbuhan olahraga basket terus dikembangkan agar semakin banyak atlet-atlet berbakat lahir dari sini. "Selalu ada ruang untuk berkembang," jelasnya.
Pemain Timnas Basket Indonesia Cliffton Wijaya yang juga hadir pada coaching clinic memberikan semangat kepada para peserta. Menurutnya, jika ingin menjadi seorang atlet basket profesional sebaiknya mulai fokus untuk mengasah kemampuan.
"Jangan lupa siapkan mental. Karena semuanya dimulai dari persaingan satu sama lain di tim sendiri," katanya.
Selain itu, hal yang tak kalah penting menurutnya adalah fokus belajar, terutama apabila masih sekolah.
"Pelajaran sekolah itu tetap nomor satu," jelas pemain basket Timnas Indonesia ASEAN School Games 2024 ini.
Acara coaching clinic ini dilaksanakan sebelum kompetisi antar klub Familia First State League 2025 berlangsung. Kejuaraan yang berlangsung di tahun ketiga ini diikuti 28 klub dengan total 62 tim dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan beberapa peserta datang dari Jawa Tengah.
Founder Familia, Herry Wijaya menjelaskan, kompetisi ini terbagi dalam delapan kategori kelompok umur, yaitu KU 8, KU 10, KU 12, KU 14, KU 16, KU 18, KU 19 dan KU 40.
"Untuk tahun ini KU 14 pesertanya meningkat signifikan dari 8 tim. Sekarang 16 tim," bebernya.
Ia melanjutkan, pemenang pada turnamen yang berlangsung dari 18 Oktober hingga 23 November 2025 ini akan mendapatkan beasiswa pendidikan. (*)