KETIK, BATU – Balai Desa Tulungrejo, Kota Batu, dulunya adalah bangunan villa milik pengusaha es krim dari Jerman bernama Profos. Gedung perangkat desa ini ternyata memiliki kisah historis yang sangat menarik.
Dengan arsitektur ala Eropa klasik, bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1909 dan masuk dalam cagar budaya. Dulunya, kantor desa Tulungrejo adalah milik orang kaya yang tinggal di Bondowoso.
Siapa sangka, bangunan ini pernah mangkrak terbengkalai dalan waktu yang lama dan saat itu pemilik villa tidak pernah mengunjungi lagi.
Pada tahun 1943, bangunan yang dulunya adalah penginapan, saat itu dialih fungsikan sebagai sekolah rakyat di Desa Tulungrejo. Dengan demikian, gedung ini pernah menjadi tempat anak-anak Desa Tulungrejo mengemban ilmu.
Saat ini, bangunan ini sudah menjadi Balai Desa Tulungrejo Batu yang setiap harinya digunakan untuk kegiatan pelayanan masyarakat. Dengan melestarikan gedung lama, nilai sejarah masih terus dipertahankan.
Suliono adalah Kepala Desa Tulungrejo yang ke-5. Pada tahun 1965, jabatan kepala desa sempat terhenti dikarenakan oleh kareteker yang terlalu lama saat pemberontakan PKI pada 1965.
Saat tahun 2016 lalu, ahli waris dari Tuan Profos pernah datang mengunjungi Balai Desa Tulungrejo untuk melihat villa peninggalan kakeknya. Kedatangannya ini adalah untuk nostalgia dan menghibahkan bangunan peninggalan keluarganya.
"Pemiliknya namanya Tuan Profos, Kemarin ahli warisnya datang untuk bernostalgia dengan gedung yang dulunya villa milik kakeknya kesini dihibahkan di desa secara lisan," jelas Suliono selaku Kepala Desa Tulungrejo Batu.
Sebagai cagar budaya, bangunan Balai Desa Tulungrejo tidak diperbolehkan untuk merubah fisik dan arsitektur dari gedung aslinya.
"Kita tidak merenovasi gedung ini, dari depan sampai dalam itu asli zaman kolonial milih pengusaha es krim dari Jerman itu, dari bangunan yang berbatuan ini sampai depan sana," ucap Suliono.
Siapa sangka, kantor pemerintah Desa Tulungrejo Batu ternyata dulunya villa milik pengusaha es krim Jerman.(*)
