Maknai Hari Literasi Internasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Budayakan Saring Sebelum Sharing

8 September 2025 18:03 8 Sep 2025 18:03

Thumbnail Maknai Hari Literasi Internasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Budayakan Saring Sebelum Sharing
Gubernur Jatim Khofifah mengajak seluruh masyarakat memaknai Hari Literasi Internasional lebih komprehensif (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA –  

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai Hari Literasi Internasional secara lebih komprehensif, salah satunya dengan membudayakan prinsip saring sebelum sharing.

 

Bijak dalam memilah informasi, lanjut Khofifah, sangat penting di era digital. Sebab, arus informasi semakin deras dan sulit terbendung.

 

“Mari kita budayakan saring sebelum sharing. Pilah dulu informasi yang kita terima sebelum dibagikan kepada orang lain,” ujar Khofifah dalam peringatan Hari Literasi Internasional, Senin, 8 September 2025. 

Pesan tersebut sejalan dengan tema Hari Literasi Internasional tahun ini, Promoting Literacy in the Digital Era atau Mempromosikan Literasi di Era Digital. Menurut Khofifah, digitalisasi telah mengubah cara manusia belajar, bekerja, dan bersosialisasi, baik dalam sisi positif maupun negatif.

Ia menekankan, kemampuan literasi bukan hanya sekadar bisa membaca dan menulis, melainkan juga memahami, mengolah, serta memanfaatkan informasi dengan bijak.

“Literasi adalah hak dasar setiap individu. Namun, di era sekarang, digitalisasi menjadi dimensi penting yang tidak bisa diabaikan,” jelas mantan Ketua Umum PP Muslimat ini. 

Khofifah menyoroti derasnya arus informasi yang beredar di media sosial dan berbagai platform digital, terlebih dengan berkembangnya kecerdasan buatan (AI). Kondisi ini menuntut masyarakat lebih teliti, kritis, dan tidak menelan mentah-mentah setiap informasi yang beredar.

“Tabayun, kroscek, dan konfirmasi sangat dibutuhkan agar kita tidak mudah terjebak oleh hoaks, ujaran kebencian, maupun provokasi,” ungkap alumnus FISIP Unair ini. 

Menurutnya, memahami informasi tidak cukup hanya secara tekstual. Masyarakat juga perlu menelaah informasi secara kontekstual agar tidak salah dalam menerima maupun menyebarkan pesan yang sepotong-sepotong.

Khofifah turut bangga menyampaikan capaian literasi di Jawa Timur. Nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) 2024 mencapai angka 77,15 yang termasuk kategori tinggi. Sementara Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Jawa Timur berada pada angka 78,60 dan masuk kategori sedang.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa literasi di era digital tidak lagi sebatas membaca dan menulis. Literasi digital kini menjadi keterampilan kunci agar masyarakat mampu memilah informasi yang benar dan tidak terjebak dalam hoaks.

“Perangkat digital memang membuka luas akses pembelajaran, tetapi di sisi lain juga berisiko menyingkirkan literasi tradisional. Karena itu, kemampuan filtering sangat penting. Bijak menerima dan membagikan informasi adalah kunci,” tegasnya.

Menutup pesannya, Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari budaya sehari-hari.

“Kembali saya mengingatkan, mari kita saring sebelum sharing. Jangan sampai kita termakan atau ikut menyebarkan hoaks dan provokasi,” pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Hari Literasi Internasional Gubernur Jatim hindari hoax Khofifah Hoaks