KETIK, MALANG – Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang menggelar “Lomba Bertutur” untuk memperingati Hari Literasi Nasional di Togamas Dieng, Kota Malang, Sabtu, 13 September 2025. Lomba tersebut sekaligus mengajak anak masuk dan menggemari dunia sastra.
Dr. Dwi Sulistyorini, S.S.,M.Hum., Ketua HISKI Komisariat Malang, menjelaskan bahwa dalam lomba tersebut, peserta diminta untuk menceritakan sebuah cerita rakyat. Melalui kegiatan ini, mereka diajak untuk berekspresi dan mendalami nilai serta karakter yang ada dalam cerita.
"Anak-anak bisa mengekspresikan isi cerita sesuai dengan apa yang dia temukan. Jadi artinya bisa menghayati, belajar sastra. Melalui itu paling tidak bisa belajar tentang nilai rasa," ujarnya, Sabtu, 13 September 2025.
Lomba ini menyasar siswa kelas 4-6 SD dan juga siswa SMP se-Jawa Timur. Menurutnya, dongeng dapat membuat anak-anak belajar berempati. Perasaan sedih, senang, dan lainnya dapat muncul seiring dengan kondisi setiap tokoh dalam jalan cerita.
"Untuk mendongeng ini, kebetulan yang diceritakan tentang cerita rakyat dan lokal dari buku terbitan Biru Langit. Mengarahkan anak sejak usia dini bisa berliterasi. Melalui cerita kita bisa menanamkan nilai-nilai edukatif," lanjutnya.
Sebelumnya, para peserta mengikuti seleksi daring (online) dengan mengirimkan video cerita. Dari total 25 peserta, terpilih 10 finalis, 5 dari tingkat SD dan 5 dari tingkat SMP, yang kemudian tampil langsung di Togamas Dieng, Kota Malang.
Kegiatan ini direncanakan menjadi acara tahunan. Tujuannya adalah untuk menarik minat lebih banyak anak-anak agar semakin mendalami sastra.
"Anak-anak bisa menggali kecintaannya terhadap sastra, karena dalam belajar sastra bisa menyentuh hati kita. Melalui sastra bisa memanusiakan manusia. Sehingga anak-anak bisa mengambil nilai-nilai positif," tegasnya.
Dwi menambahkan, Lomba Bertutur ini sekaligus menjadi ajang untuk memperkenalkan program baru HISKI Komisariat Malang, yaitu HISKI Masuk Sekolah. Program ini bertujuan mengubah pandangan bahwa HISKI hanya berfokus pada kalangan akademisi.
"Siapapun yang menekuni sastra, kemudian perhatian terhadap sastra itu bisa masuk HISKI. Harapannya Hiski Komisariat Malang itu bisa berdampak pada masyarakat. Bersama HISKI, mendaki, meraih prestasi," pungkasnya. (*)