Lindungi Keselamatan Nelayan di Cilacap, BMKG dan Anggota DRP RI Novita Gelar SLCN

22 Agustus 2025 18:22 22 Agt 2025 18:22

Thumbnail Lindungi Keselamatan Nelayan di Cilacap, BMKG dan Anggota DRP RI Novita Gelar SLCN
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Tahun 2025 di Cilacap kolaborasi BMKG dan Anggota DPR RI, Novita. (Foto: Nani Eko/Ketik)

KETIK, CILACAP – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Persatuan Wanita Patra Pertamina, Gunung Simping, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan SLCN bertujuan meningkatkan pemahaman nelayan tentang cuaca dan iklim, sekaligus membantu mereka beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

“Nelayan dan petani sangat bergantung pada atmosfer dan samudra. Badai tropis misalnya, terjadi di laut. Karena itu, mereka harus dibekali pengetahuan agar bisa memprediksi kondisi cuaca,” ujar Dwikorita.

Menurutnya, peserta SLCN juga dilatih menggunakan aplikasi digital yang dapat memprediksi cuaca hingga 10 hari ke depan. Aplikasi ini memberikan informasi mengenai gelombang laut, kecepatan angin, arus, hingga lokasi berkumpulnya ikan berdasarkan pantauan satelit.

“Dengan begitu, nelayan tetap bisa melaut pada waktu yang aman dan hasil tangkapan bisa lebih optimal karena langsung menuju titik berkumpulnya ikan,” jelasnya.

Dwikorita menegaskan, program ini juga mendukung ketahanan pangan nasional. Ia mengingatkan, jika perubahan iklim tidak dapat dimitigasi, pada 2050 dunia berpotensi menghadapi kelangkaan pangan.

“Pangan salah satunya berasal dari ikan. Kalau terjadi krisis global, kita tidak bisa bergantung pada impor. Karena itu, swasembada pangan sangat penting,” tegasnya.

Selain itu, BMKG juga tengah memasang radar cuaca di Jeruklegi, Cilacap. Radar dengan jangkauan hingga 400 kilometer ini berfungsi memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem.

“Setiap 10 menit data baru masuk. Meski jangka pendek, informasi ini sangat bermanfaat untuk deteksi dini. Instalasi sudah dimulai tahun ini, dan ditargetkan beroperasi penuh tahun depan,” tambah Dwikorita.

 

Foto Plt BMKG Dwikorita didampingi Anggota DPR RI, Novita mengalungkan tanda peserta SLCN. (Foto: Nani Eko/Ketik)Plt BMKG Dwikorita didampingi Anggota DPR RI, Novita mengalungkan tanda peserta SLCN. (Foto: Nani Eko/Ketik)

 

Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, mengapresiasi program SLCN. Ia menilai kegiatan ini sangat membantu nelayan dalam meningkatkan keselamatan, efisiensi waktu, dan produktivitas.

“Nyawa selamat, waktu hemat, BBM hemat, dan tangkapan ikan tepat sasaran,” katanya.

Novita juga berharap radar cuaca yang dipasang BMKG nantinya benar-benar akurat. “Dengan informasi yang presisi, masyarakat bisa segera mengambil langkah antisipasi jika ada potensi cuaca ekstrem,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Cilacap, Jarot Prasojo, meminta agar program serupa juga diberikan kepada petani.

“Ke depan, kami berharap ada juga SLI (Sekolah Lapang Iklim) untuk petani, agar kolaborasi dengan BMKG makin kuat dalam mendukung ketahanan pangan,” tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Cilacap Nelayan #dprri Gerindra