Lampu Kota Lama Surabaya Hilang Dicuri, Wali Kota Eri: Ayo Jogo Bareng Aset Kota!

8 Oktober 2025 14:58 8 Okt 2025 14:58

Thumbnail Lampu Kota Lama Surabaya Hilang Dicuri, Wali Kota Eri: Ayo Jogo Bareng Aset Kota!
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Shinta Miranda/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Kota Lama Surabaya yang biasanya gemerlap kini tampak sedikit lebih gelap. Bukan karena konsep hemat energi, melainkan karena sejumlah lampu dekorasi di kawasan Jalan Panggung, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, raib diduga dicuri.

Aksi ini membuat wajah Kota Lama yang dirancang jadi etalase sejarah dan wisata, kini justru tampak seperti panggung ironi di mana semangat menjaga kota ternyata kalah terang dibanding niat mengambil barang milik umum.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun tak tinggal diam. Patroli dan pengawasan di kawasan tersebut kini ditingkatkan, sembari mengingatkan bahwa fasilitas umum bukanlah “barang temuan bebas pungut”.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyesalkan terjadinya pencurian fasilitas umum yang notabene dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) uang rakyat yang seharusnya menerangi banyak hal, bukan lenyap di tangan segelintir orang.

“Kita mengedukasi terus masyarakat. Ini kan lampu duitnya dari APBD, buat masyarakat untuk menaikkan PAD. Ya ayo dijogo (dijaga), masyarakat yang ngerti (tahu) orang-orang yang nyolong (mencuri), ya ayo cekelen (ayo ditangkap),” kata Wali Kota Eri Cahyadi Rabu 8 Oktober 2025.

Menurutnya, lampu-lampu itu bukan sekadar hiasan, melainkan bagian dari strategi mempercantik kota agar menarik wisatawan. Ketika wisata tumbuh, ekonomi lokal pun ikut bergerak.

“Ini dibuat untuk Kota Surabaya. Karena kalau banyak (wisatawan) yang datang, maka hotel bergerak, rumah makan bergerak. Kalau semua bergerak, insyaallah pendapatan asli daerah naik. Lah nek onok sing nyolong (kalau ada yang mencuri), ya ayo rek direwangi Jogo (dibantu jaga) Surabaya,” ujarnya.

Namun tampaknya, tangan-tangan iseng itu tak berhenti pada lampu. Wali Kota Eri mengungkap, sejumlah kabel di area publik juga ikut lenyap. Bahkan, yang ditanam di bawah got pun tak selamat.

“Gak lampu tok (bukan hanya lampu), onok kabel barang sing ilang (ada kabel juga yang hilang). Nang ngisor got isok ilang (Kabel di bawah saluran bisa hilang),” katanya.

Pencurian kabel bawah got sebuah “prestasi” yang menunjukkan kreativitas di jalur yang salah membuat Pemkot menyiagakan petugas untuk patroli rutin serta memperkuat sistem pemantauan dengan CCTV.

“Kita lakukan terus patroli, teman-teman berputar di lokasi. Yang kedua, kita juga memasang CCTV dan berkoordinasi dengan kepolisian untuk hukumannya,” jelasnya.

Namun, sekuat apa pun pengawasan pemerintah tak akan cukup tanpa kesadaran warga. Eri kembali mengingatkan bahwa fasilitas publik adalah milik bersama.

Jika masyarakat ikut menjaga, maka Kota Surabaya akan semakin hidup bukan hanya terang karena lampu, tapi juga karena rasa peduli.

“Yang terpenting saya nuwun (minta tolong) warga Surabaya, ayo jogoen (dijaga) ini barangnya sampean (anda). Kalau barang ini dijaga, maka Kota Lama itu akan semakin bagus, maka semakin banyak yang datang, hotelnya semakin laris,” tuturnya.

Ia menegaskan, efeknya bukan main-main. Dari lampu yang dijaga bisa lahir ekonomi yang bergerak, pajak yang naik, hingga layanan publik yang gratis. Sebaliknya, kalau lampu saja tak bisa dijaga, jangan heran kalau program pembangunan juga bisa padam.

“Hotel semakin laris, rumah makan semakin banyak yang beli. Kalau (rumah makan) semakin banyak yang beli, hotel laris, maka PAD Surabaya bisa naik. Kalau PAD Surabaya naik, maka sekolah bisa gratis, pendidikan dan kesehatan juga bisa gratis," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Lampu kota lama Kota Lama Surabaya lampu kota lama dicuri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Eri Surabaya