KETIK, SURABAYA – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Barat telah menerima bantuan bumbung kemanusiaan dari Kwarda Gerakan Pramuka Jatim sebesar Rp202.262.400.
Dana bumbung kemanusiaan itu akan disalurkan kepada saudara-saudara yang terdampak bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) di Sumatera Barat.
Komandan Satgas (Dansatgas) Pramuka Peduli Kwarda Sumbar, Kak Iptu (Purn) Januar, mengungkapkan, bantuan itu merupakan wujud kepedulian anggota Pramuka se-Jawa Timur untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
"Dana bumbung kemanusiaan akan kami salurkan berupa kebutuhan yang sifatnya mendesak sesuai dengan data yang sudah kami kumpulkan di lapangan dan semoga dapat me-cover kebutuhan di beberapa wilayah," kata Kak Januar dikutip dari keterangan resmi.
Ketua Harian Kwarda Gerakan Pramuka Sumatera Barat, Kak Yulius mengucapkan terima kasih atas bumbung kemanusiaan yang dikirim oleh Kwarda Jatim.
Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk komunikasi yang baik antar Pramuka se-Indonesia yang tetap konsisten mengabdi untuk bangsa dan negara, sesuai Tri Satya dan Dasa Darma Gerakan Pramuka.
Sebelumnya, Kwarda Gerakan Pramuka Jatim memberikan bantuan dana bumbung kemanusiaan. Bantuan tersebut disalurkan dengan sinergitas bersama Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim, Kak Arum Sabil menegaskan, dana bumbung kemanusiaan bukan sekadar materi, melainkan simbol kepedulian, persaudaraan, dan semangat gotong royong.
“Dana Bumbung Kemanusiaan ini merupakan amanah dari seluruh Pramuka Jawa Timur. Kami menyalurkannya kepada Kwarda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan membantu proses pemulihan pasca-bencana,” ujar Kak Arum.
Menurutnya, Pramuka tidak hanya hadir dalam kegiatan pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda, tapi juga hadir di tengah masyarakat saat terjadi bencana.
"Ini adalah bagian pengabdian Pramuka kepada bangsa dan negara," tegas Kak Arum Sabil. (*)
