KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang segera melakukan evaluasi menyeluruh pasca-gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Evaluasi ini difokuskan untuk meningkatkan prestasi dan membidik cabang olahraga (cabor) potensial sebagai lumbung medali di ajang selanjutnya.
Kota Malang berhasil menduduki posisi runner-up di Porprov IX Jatim 2025 dengan perolehan 132 medali emas, 124 perak, dan 116 perunggu, serta total 892 poin. Meskipun masih terpaut jauh dari Surabaya yang menjadi juara umum, Kota Malang tetap optimistis menatap Porprov 2027 yang akan diselenggarakan di Surabaya.
"Ada beberapa cabor yang akan kami sampaikan ke KONI dan bersama kami evaluasi lebih intens," ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, Senin, 7 Juli 2025.
Baihaqi mengungkapkan, beberapa cabor yang dinilai potensial akan menjadi fokus utama pembinaan. Pertimbangan utama meliputi ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, serta jumlah nomor pertandingan yang banyak. Contohnya, cabor atletik yang memiliki 46 nomor pertandingan, serta renang dan selam dengan sekitar 50 nomor.
"Atletik kami sudah punya sarana yang memadai, nomor yang dipertandingkan banyak, ada 46. Kemudian cabor renang dan selam, kurang lebih ada 50. Harus kami lakukan pembinaan sejak dini sehingga bisa menjadi lumbung emas," lanjutnya.
Lebih lanjut, Baihaqi juga menyoroti performa impresif beberapa cabor seperti Hapkido dan Wushu. Hapkido, yang semula ditargetkan 5 medali emas, justru mampu meraih 8 emas. Begitu pula dengan Wushu yang melampaui target 5 emas dengan perolehan 7 medali emas.
"Kemudian juga dari cricket itu 5 medali emas, Kempo 8 emas. Jadi beberapa cabor itu memang dari awal sudah kami unggulkan. Dari sisi persiapan sudah baik," tambahnya.
Meski demikian, ada pula cabor yang perlu meningkatkan performanya di Porprov mendatang. Baihaqi menyebut karate dan silat sebagai contoh, yang meskipun memiliki banyak nomor, laporannya menunjukkan capaian yang belum sesuai target.
"Harus kami lakukan evaluasi betul karena nomor seperti ini harusnya Kota Malang bisa lebih kuat. Jadi untuk Porprov selanjutnya, selain mempertahankan cabor unggulan, kami juga akan mengevaluasi cabor lainnya," pungkasnya.(*)