KETIK, BREBES – Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes yang digelar di Hotel Patrajasa, Semarang, Minggu, 28 Desember 2025, menetapkan Cahrudin sebagai Ketua DPC PDIP Brebes periode 2025–2030.
Keputusan ini memunculkan dinamika internal partai, termasuk kekecewaan dari sejumlah kader yang sebelumnya mengusung nama Indra Kusuma.
Nama Indra Kusuma yang selama ini digadang kuat dengan dukungan sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) akhirnya harus menerima hasil tersebut.
Sejumlah kader menilai proses penjaringan calon ketua hanya bersifat formalitas dan keputusan telah ditentukan sejak awal.
“Penetapan Cahrudin seperti sulapan. Nama itu tidak ada dalam usulan resmi PAC maupun DPC,” kata Kismanto, salah satu kader PDIP Brebes, Minggu, 28 Desember 2025.
Kismanto menyebut aspirasi akar rumput tidak mendapat ruang dalam proses tersebut.
“Suara PAC diabaikan, proses penjaringan hanya sandiwara. Kalau aspirasi kader tidak dihargai, bagaimana publik bisa percaya pada komitmen PDIP terhadap rakyat,” ujarnya.
Pandangan serupa disampaikan Wito Bikara yang mengaku sebagai pemerhati dan masyarakat Brebes.
Ia menyatakan menghormati keputusan partai, namun menyayangkan hasil Konfercab.
“Jika saya amati, keputusan itu kurang tepat. Saya menghormati keputusan pimpinan pusat PDI Perjuangan, namun kami nilai kurang tepat. Indra Kusuma sebagai ketua DPC yang lama terbukti mampu membawa PDIP Brebes mendulang suara. Tidak ada kekurangan di kepemimpinan Indra, apalagi dukungan PAC juga kuat. Kok bisa justru nama yang selama ini dianggap berseberangan, yaitu bagian dari tim kotak kosong, yang terpilih,” ujar Wito.
Ia juga menduga adanya upaya tertentu dari internal partai.
“Pengamatan kami ada maksud untuk menjatuhkan, dan itu datang bukan dari orang lain, tapi dari orang dalam partai itu sendiri. Masih banyak kandidat lain yang sebenarnya lebih cocok dan bisa membawa PDIP Brebes,” katanya.
Di sisi lain, Indra Kusuma selaku Ketua DPC PDIP Brebes periode sebelumnya menyikapi hasil Konfercab dengan sikap legowo. Ia menilai dinamika tersebut sebagai bagian dari proses demokrasi.
“Legowo saja. Ke depan tugas partai semakin berat dengan keadaan politik nasional yang semakin kompetitif dan sangat berpengaruh sampai daerah,” ujar Indra Kusuma, dikutip dari sejumlah sumber.
Menurut Indra, menerima hasil demokrasi dengan sikap lapang merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi.
Ia berharap kepemimpinan baru mampu bekerja lebih baik dan membawa partai semakin solid.
Sementara itu, Cahrudin selaku Ketua DPC PDIP Brebes terpilih menilai ketidakpuasan sebagian kader merupakan hal yang wajar.
“Itu hal biasa, karena tidak mungkin semuanya bisa puas,” ujar Cahrudin saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Senin, 29 Desember 2025.
Ia juga membantah anggapan bahwa namanya tidak diusulkan oleh PAC.
“Kurang tepat. Ada beberapa PAC yang juga mengusulkan nama saya. Selain itu, Pak Indra selaku kompetitor juga menyatakan legowo. Itu artinya beliau pelaku demokrasi sejati yang patut dicontoh,” katanya.
Cahrudin menyebut seluruh proses Konfercab telah berjalan sesuai mekanisme dan dipimpin oleh DPD, serta disaksikan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani. Ia mengajak seluruh kader untuk kembali bersatu.
“Kalau masih ada beberapa PAC atau pungsionaris partai yang belum puas, itu wajar karena merupakan hak. Saya berharap semua pihak secepatnya bisa menerima keputusan DPP ini. Mari bergabung bersama menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Cahrudin turut menyampaikan doa dan harapan bagi Indra Kusuma.
“Lewat media ini kami keluarga besar DPC PDIP Kabupaten Brebes periode 2025–2030 mendoakan semoga Pak Indra Kusuma selalu diberi kesehatan agar masih bisa memberi bimbingan kepada kami semua,” pungkasnya.(*)
