Kisah Pilu Satu Keluarga di Sampang, Hidup dengan Disabilitas Dirantai Tanpa Bansos

5 Oktober 2025 08:00 5 Okt 2025 08:00

Thumbnail Kisah Pilu Satu Keluarga di Sampang, Hidup dengan Disabilitas Dirantai Tanpa Bansos
Ibu Muhrimah dirantai dengan besi di dalam rumah (Foto: Mat Jusi/Ketik).

KETIK, SAMPANG – Potret memilukan muncul dari pelosok desa di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tepatnya dari Dusun Pao Baruh, Desa Barunggagah, Kecamatan Tambelengan. Satu keluarga hidup dalam kondisi memprihatinkan tanpa sentuhan nyata dari pemerintah.

Di rumah sederhana berdinding rapuh itu, tinggal seorang nenek renta bernama Ma’e, bersama dua anggota keluarganya yang menyandang disabilitas. Ma’e seharusnya menikmati masa tua dengan tenang, namun justru hidup dalam serba kekurangan dan belum pernah menerima bantuan sosial apa pun dari pemerintah.

Kondisi makin menyayat hati dengan keberadaan Muhrimah, anggota keluarga yang dirantai dengan besi di dalam rumah. Tidak ada penjelasan resmi mengenai alasan ia harus dikurung seperti itu. Namun pemandangan tersebut menjadi simbol keterabaian dan minimnya perhatian dari pihak berwenang.

Foto Ibu Ma'e perempuan yang menyandang disabilitas diduga tak pernah mendapatkan bansos (Foto: Mat Jusi/Ketik).Ibu Ma'e perempuan yang menyandang disabilitas diduga tak pernah mendapatkan bansos (Foto: Mat Jusi/Ketik).

Situasi semakin kompleks karena satu anggota keluarga lainnya, bernama Pagi, juga mengalami disabilitas. Di bawah satu atap, keluarga ini hidup dalam keterbatasan yang mencolok, seolah tercecer dari perhatian negara.

Warga sekitar mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. "Ini bukan lagi soal miskin atau tidak miskin. Ini soal kemanusiaan. Masa ada manusia dirantai dan penyandang disabilitas hidup tanpa perhatian, sementara negara diam?" ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Masyarakat pun mendesak Dinas Sosial Kabupaten Sampang untuk segera turun tangan dan memberikan bantuan konkret.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Sampang, Edi Subinto, menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan yang masuk.

“Minta tolong untuk dicek dulu data KK atau KTP-nya. Kalau belum ada data dokumen yang bersangkutan, saran saya agar diusulkan dari desa ke kecamatan, nanti biar dilanjutkan ke kabupaten, Dinsos P3A Sampang," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

bansos disabilitas Tak Pernah Dapat Bansos Sampang Hidup Memilukan Kisah Pilu