KETIK, SURABAYA – Netflix baru saja merilis film terbarunya berjudul Good News pada 17 Oktober lalu. Berlatar tahun 1970, film ini mengisahkan aksi pembajakan pesawat oleh aliansi Jepang yang memicu ketegangan internasional.
Demi menyelamatkan para sandera dan mencegah krisis diplomatik, seorang agen rahasia bernama Nobody ditugaskan menjalankan misi berisiko tinggi bersama Seo Go-myung, Letnan Angkatan Udara elit Korea.
Di bawah komando Direktur Intelijen Park Sang-hyeon, Go-myung mendapat tugas gila: melakukan “pembajakan ganda” dari darat demi menggagalkan aksi kelompok tersebut.
Tak banyak yang tahu, kisah dalam Good News ternyata diadaptasi dari peristiwa nyata yang mengguncang Jepang pada 31 Maret 1970. Saat itu, sekelompok ekstremis sayap kiri dari fraksi Tentara Merah Jepang membajak pesawat komersial milik Japan Airlines dengan nomor penerbangan JAL 351.
Pesawat yang mengangkut 122 penumpang dan 7 awak itu seharusnya terbang dari Bandara Haneda, Tokyo menuju Fukuoka. Namun, sembilan pembajak yang menamakan diri mereka “Kelompok Yodogo” justru mengambil alih kendali dan memaksa pilot mengarahkan pesawat ke Korea Utara.
Peristiwa ini kemudian dikenal luas sebagai The Yodogo Hijacking.
Pemerintah Jepang kala itu bergerak cepat dan menggandeng Korea Selatan untuk menggagalkan aksi pembajakan tersebut. Demi menipu para pelaku, otoritas Korea Selatan bahkan menyulap Bandara Internasional Gimpo agar terlihat seperti Pyongyang. Mereka mengibarkan bendera Korea Utara, mendandani tentara agar menyerupai militer Korut, hingga memindahkan pesawat asing demi menciptakan suasana yang benar-benar meyakinkan.
Sayangnya, rencana itu tak berjalan mulus. Para pembajak mulai curiga setelah melihat pesawat milik Amerika Serikat terparkir di area bandara dan tentara berkulit hitam berjaga di sekitar lokasi. Kecurigaan mereka semakin menguat saat menyadari tidak ada potret Kim Il-sung—sosok yang biasanya terpampang di setiap sudut wilayah Korea Utara.
Setelah melalui negosiasi panjang, para pembajak akhirnya setuju membebaskan penumpang. Wakil Menteri Transportasi Jepang, Yamamura Shinjiro, bahkan menawarkan diri terbang ke Pyongyang sebagai “sandera pengganti” demi memastikan keselamatan warga sipil.
Film berdurasi 2 jam 16 menit ini dibintangi oleh deretan aktor papan atas Korea dan Jepang, seperti Sul Kyung-gu, Hong Kyung, Ryoo Seung-bum, Show Kasamatsu, Nairu Yamamoto, dan Eita Nagayama.

 
         
         
             
             
             
             
                        
                     
         
         
         
         
         
                             
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
       
         
         
         
         
                             
         
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                                            