Ketum Muhammadiyah Ingatkan Semua Saling Instrospeksi usai Konten Kontroversi Trans7 Viral

16 Oktober 2025 22:41 16 Okt 2025 22:41

Thumbnail Ketum Muhammadiyah Ingatkan Semua Saling Instrospeksi usai Konten Kontroversi Trans7 Viral
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Malang, 16 Oktober 2025. (Foto: Aris/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal tayangan televisi swasta soal pondok pesantren yang menuai kontroversi. Haedar menyebut, seluruh pihak harus belajar termasuk saling menghargai dan perlu belajar menjunjung tinggi.

"Semuanya harus saling menghargai, saling menjunjung tinggi etika, dan sekaligus juga semua pihak saling intropeksi diri," kata Haedar Nashir, saat berada di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Kamis sore 16 Oktober 2025.

Sebagai bangsa demokrasi yang mengedepankan kebebasan pers dan berpendapat, memang dalam aturannya berekspresi dan berpendapat dibebaskan sebagaimana ditayangkan konten oleh Trans7 diperbolehkan asalkan sesuai koridor dan regulasi. Tetapi ia juga mengingatkan, lembaga organisasi keagamaan juga harus meningkatkan kapasitas diri dan tidak antikritik supaya mendapat kepercayaan dari masyarakat.

"Kita juga lembaga-lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan juga harus terus meningkatkan kualitas, agar memperoleh kepercayaan di masyarakat," ujarnya.

Foto Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Forum Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malang (Aris / ketik)Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Forum Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malang (Foto: Aris/Ketik.com)

Makanya ketika ada permasalahan saat ini, perlu diselesaikan dengan bijak dan akal sehat kepala dingin. Menurutnya, di saat-saat seperti inilah sebenarnya kedewasaan suatu bangsa dan negara dengan beragam perbedaannya diuji.

"Justru kan Bhinneka Tunggal Ika, toleransi, damai, itu diuji di saat seperti ini. Jangan kemudian akhirnya saling menjatuhkan, dan kami harapkan juga media sosial harus cooling down kalau ada masalah, sehingga kita tidak ada istilahnya itu jangan sampai kolam itu, ikannya nggak dapat, kolamnya keruh," jelasnya.

"Jadi masalah selalu ada dalam kehidupan kebangsaan, kita juga umat beragama juga harus saling terus memperbaiki diri, agar menjadi teladan dalam kebangsaan bernegara. Terpenting, bagaimana sumbangsih semua pihak untuk kepentingan negara," tukasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Konten Kontroversi Trans 7 Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Muhammadiyah Pondok pesantren