Ketua Harian Apkasi: Pemkab Bandung Siap Dukung Penuh Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2026

1 Oktober 2025 16:07 1 Okt 2025 16:07

Thumbnail Ketua Harian Apkasi: Pemkab Bandung Siap Dukung Penuh Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2026
Ketua Harian APKASI Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Rakor Pokja Bidang Kerja Sama dan Peningkatan Partisipasi Non Pemerintah , di Gedung Menara Danareksa Jakarta, Selasa (30/9/25).(Foto:Iwa/Ketik)

KETIK, JAKARTA – Ketua Harian Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Bupati Bandung Dadang Supriatna memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Bidang Kerja Sama dan Peningkatan Partisipasi Non Pemerintah yang digelar di Gedung Menara Danareksa Jakarta, Selasa 30 September 2025.

Dalam arahannya, Bupati Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini menegaskan pentingnya menyatukan langkah pemerintah pusat dan daerah, guna mempercepat pengentasan kemiskinan serta penghapusan kemiskinan ekstrem.

Hal ini selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 Tahun 2025 tentang Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional serta Inpres No. 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Menurut Kang DS, keakuratan data menjadi kunci keberhasilan.

“Data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) harus dijadikan acuan tunggal dalam memperbaiki kondisi masyarakat hingga ke tingkat desa. Keandalan big data sangat krusial dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” tandas Kang DS.

Kang DS juga menyoroti berbagai tantangan sosial yang perlu segera diatasi bersama. Seperti maraknya judi online, pinjaman online ilegal, dan praktik rentenir. Menurutnya, penyakit sosial tersebut berpotensi merusak karakter masyarakat jika dibiarkan berkembang.

“Kebersihan program pemerintah tidak akan optimal jika masalah sosial ini tidak segera ditangani,” tukasnya.

Sebagai langkah nyata, Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengembangkan sejumlah program prioritas, di antaranya Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) berbasis swadaya masyarakat, Program SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) untuk memastikan akses air bersih layak, serta pelatihan dan pemberian pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa jaminan bagi keluarga kurang mampu.

"Pemkab Bandung juga berkomitmen penuh untuk menyukseskan program prioritas nasional, khususnya untuk mencapai target 0% kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dan menurunkan angka kemiskinan menjadi 5% pada 2029," tegas Kang DS.

Lebih jauh, Pemkab Bandung juga telah mengintegrasikan program Koperasi Desa Merah Putih KDMP dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai strategi penguatan ekonomi masyarakat berbasis supply dan demand yang lebih terarah.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA kang ds APKASI kemiskinan Kemiskinan ekstrim