KETIK, SIDOARJO – Sidoarjo terkenal nyaman sebagai tempat tinggal untuk keluarga. Banyak penduduknya yang memilih pulang ke Sidoarjo meski bekerja di Surabaya, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, dan lain-lain. Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih melihat potensi dan peluang tersebut. Sidoarjo adalah the family city.
”Potensi wisata kuliner, misalnya, sangat besar. Keluarga bisa menghabiskan waktu bersama untuk menikmati berbagai makanan dan minuman di Sidoarjo,” kata Abdillah Nasih.
Saat ini, penduduk Kabupaten Sidoarjo mencapai sekitar 2,1 juta jiwa. Mereka berasal dari Sidoarjo sendiri maupun pendatang dari kota-kota di Jawa Timur serta daerah-daerah lain. Banyak yang memilih tetap tinggal di Sidoarjo meski bekerja di luar kota.
”Mereka biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga di malam hari. Ini potensi besar untuk wisata kuliner sekaligus pendongkrak UMKM,” kata legislator DPRD Sidoarjo dari PKB tersebut.
Tidak hanya wisata kuliner. Abdillah Nasih juga menangkap peluang-peluang lain demi mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Sidoarjo. Di antaranya, sektor biru atau kelautan. Kabupaten Sidoarjo sangat kaya akan potensi wisata air. Baik tambak maupun sungai.
Keindahan alam sekaligus kenikmatan kulinernya. Objek-objek wisata itu telah menyebar di berbagai desa. Potensi wisata-wisata desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menjadi daya tarik.
Contohnya, Agrowisata Sambimadu di Desa Sambibulu, Kecamatan Taman. Agrowisata itu pernah masuk 20 besar lomba Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Transmigrasi pada 2022.
”Mungkin konsep wisata berbasis river city perlu dipikirkan dan dijadikan andalan,” tambah anggota DPRD Sidoarjo asal Waru ini.
Apa yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Sidoarjo? Abdillah Nasih menekankan pentingnya kolaborasi. Pengembangan wisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga swasta dan stakeholders lainnya. Terutama, para pelaku bisnis wisata dan perhotelan.
DPRD Sidoarjo menilai peran mereka sangat besar dalam mendukung pengembangan wisata di Kabupaten Sidoarjo. Pelaku bisnis wisata dan perhotelan diharapkan selalu mau menampung dan menyediakan space khusus untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Baik UMKM produk kerajinan, kuliner, maupun lainnya.
”Hotel, misalnya, kami harapkan tidak hanya menyajikan masakan modern. Jajanan pasar dan makanan tradisional seperti rawon, kupang, kelepon, dan lainya perlu diangkat,” sebut mantan ketua Komisi D DPRD Sidoarjo itu.
Tugas pemerintah daerah adalah memberikan kemudahan baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, memudahkan regulasi bagi para pelaku wisata. Mereka dirangkul untuk menggali potensi wisata yang belum muncul sekaligus mengembangkan yang sudah ada.
”DPRD Sidoarjo pasti sangat mendukug,” ungap Abdillah Nasih.
Tugas pemerintah lainnya ialah memperbaiki dan meningkatkan sarana serta prasarana pariwisata lokal di Sidoarjo. Objek-objek wisata yang sudah ada diperbaiki dan ditingkatkan. Supaya daya tariknya meningkat. Prasarananya dilengkapi agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
”Bagaimana, misalnya, wisata lokal ini menarik bagi pelajar. Anak-anak sekolah bangga mengunjungi wisata lokal Sidoarjo. Dunia pendidikan juga mengambil peran,” tambahnya. (*)