KETIK, SIDOARJO – Dinas Kominfo Sidoarjo mengenalkan layanan PPID, SP4N LAPOR, dan Call Center Sidoarjo 112 kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Pengenalan tersebut merupakan wujud komitmen Pemkab Sidoarjo akan keterbukaan informasi publik.
Pemkab Sidoarjo ingin meningkatkan pemerintahan yang transparan dan responsif lewat berbagai layanan tersebut. Masyarakat dilibatkan dalam prosesnya. Selasa pagi (24 Juni 2025), 300 mahasiswa Umsida mengikuti sosialisasi layanan keterbukaan informasi publik di Auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida itu.
Rektor Umsida Dr Hidayatullah menyampaikan pandangannya tentang peran mahasiswa dalam keterbukaan informasi publik. (Foto: Sigit Kominfo Sidoarjo)
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi menyatakan menyambut baik kerja sama seperti ini. Dia berharap kerja sama yang baik antara pemerintah dan lembaga pendidikan serta elemen masyarakat yang lain. Dia menegaskan, Umsida akan membuka diri bagi semuanya. Umsida juga akan men-support kebijakan dan program-program strategis pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Sidoarjo akan bisa menjadi kabupaten yang lebih maju lagi. Lebih berdaya lagi karena ada sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat,” ucapnya.
Hidayatulloh mengatakan, tugas pemerintah memberikan layanan kepada masyarakat. Layanan harus betul-betul bisa menyentuh kebutuhan masyarakat. Untuk itu, perlu peran serta masyarakat. Seperti halnya peran serta mahasiswa.
”Mahasiswa adalah generasi muda yang masuk dalam kelompok agen perubahan,” ucapnya.
Generasi muda menjadi bagian dari transformasi informasi. Mahasiswa memiliki peran besar untuk menjembatani kebijakan pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, program-program pemerintah yang dijalankannya benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Jika kita menemukan hal-hal dalam implementasi kebijakan pemerintah itu kok tidak sesuai dengan yang seharusnya, di situlah pentingnya kehadiran generasi muda, termasuk mahasiswa,” ujarnya.
Hidayatulloh juga menyampaikan bahwa mahasiswa dituntut untuk berani bersuara. Berani bersuara tidak berarti melawan pemerintah. Namun, berani berkomuniasi dengan pemerintah ataupun anggota DPR jika menemukan implementasi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai.
”Mahasiswa punya peran untuk menyambungkan kepentingan pemerintah dengan masyarakat. Maka, forum ini menjadi penting bagaimana kita melek informasi. Bagaimana kita menyuarakan kebaikan untuk semua,” paparnya.
Dinas Kominfo Sidoarjo dan mahasiswa Umsida berfoto bersama saat sosialisasi keterbukaan informasi. (Foto: Sigit Kominfo Sidoarjo)
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Sidoarjo M. Wildan mengatakan, kegiatan sosialisasi seperti ini digunakan sebagai ruang belajar. Mengajak mahasiswa ikut ambil bagian dalam proses pembangunan.
Menurut Wildan, peran mahasiswa penting dalam setiap pembangunan. Mahasiswa dapat sebagai kontrol dalam meningkatkan pelayanan publik pemerintah.
”Kami berharap. Lewat kegiatan hari ini, kita melek informasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan,” ucapnya. (*)