KETIK, LUMAJANG – Ketua APTRI Lumajang H. Didik Purwanto meminta kepada Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati untuk diusahakan berdirinya satu pabrik gula, karena kapasitas giling Pabrik Gula Jatiroto berada jauh di bawah produksi tebu petani Lumajang.
"Lebih dari 50 persen tebu Lumajang dikirim keluar Lumajang. Ada yang ke Probolinggo, Malang dan Lamongan. Karena kapasitaa giling PG. Jatiroto tidak mampu menyerap tebu petani Lumajang," kata Ketua APTRI Lumajang H. Didik Purwanto.
Dijelaskan H. Didik Purwanto, jumlah produksi tebu Lumajang sangat besar dan hamparannya terus bertambah. Karenanya sangat diperlukan pabrik baru di Lumajang, agar petani Lumajang tidak harus mengirim tebunya keluar Lumajang.
"Kami terserah kepada Bupati Lumajang apakah pabriknya milik pemerintah atau swasta. Yang penting ada dan bermanfaat untuk petani di Lumajang," kata H. Didik Purwanto.
Sementara Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati kepada media ini menyatakan sependapat dengan usulan tersebut dan saat ini sedang dikaji Pemkab Lumajang.
"Kita sedang diskusikan soal itu. Yang penting kami sepakat dan setuju dengan usulan itu. Karene lebih dari 50 persen tebu Lumajang, keluar dari Lumajang," kata Bunda Indah, Minggu (21/9/2025).
Sebenarnya keluarnya tebu Lumajang sudah lama terjadi, salah satunya juga disebabkan oleh rendahnya rendemen tebu di Pabrik Gula Jatiroto, yang memicu petani mengirim tebu keluar dari Lumajang. (*)