KETIK, MATARAM – PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memastikan bahwa seluruh protokol keselamatan dan medis telah disiapkan dengan maksimal menjelang dimulainya sesi latihan dan kualifikasi MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Kepastian tersebut disampaikan Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria. Ia mengatakan bahwa semua elemen pendukung balapan dalam kondisi siap tempur. Terutama kesiapan medis.
Kesiapan medis ditandai dengan kedatangan dua helikopter medis milik Badan SAR Nasional (Basarnas). Dua helikopter tersebut akan menjadi bagian dari sistem evakuasi darurat dan menjadi persyaratan balapan bisa dimulai.
"Satu heli berangkat dari Jakarta menuju Surabaya, lalu ke Lombok. Sementara satu lagi dari Bogor, lanjut ke Semarang, dan akhirnya sampai ke Lombok," ungkap Priandhi dalam jumpa pers, Kamis, 2 Oktober 2025.
"Kalau besok jam setengah tujuh pagi belum ada dua helikopter standby di lokasi, serta jumlah ambulans dan personel medis belum memenuhi standar, maka balapan tidak akan diizinkan untuk start," tegasnya.
Keberadaan elemen-elemen krusial tersebut sesuai dengan standar keselamatan internasional yang ditetapkan oleh FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) dan Dorna Sports sebagai penyelenggara resmi MotoGP.
Selain dua helikopter, MGPA juga telah menyiagakan 22 unit ambulans yang akan disebar di beberapa titik strategis. Sebanyak 140 tenaga medis profesional juga dikerahkan di bawah komando Chief Medical Officer (CMO), Dr. Eko.
Nantinya, para tenaga medis tersebut akan berkolaborasi dengan dokter-dokter dari FIM dan Dorna. Kerja sama juga dilakukan lintas instansi untuk memastikan standar keselamatan tertinggi tetap terpenuhi.
"Kita sangat bersyukur, karena ini adalah momen yang sangat penting. Tadi sudah dilakukan inspeksi oleh CMO dari FIM dan perwakilan Dorna, dan mereka menyatakan semuanya sudah siap untuk besok dilakukan start balap," tegas Priandhi.
Kesiapan armada medis, helikopter evakuasi, hingga ratusan tenaga medis profesional merupakan wujud komitmen MGPA bahwa keselamatan pembalap dan seluruh pihak yang terlibat adalah prioritas utama dalam pelaksanaan MotoGP Indonesia.(*)