KEREN! UMSurabaya Bawa 2 Inovasi Kesehatan di Hong Kong, Bukti Penelitian Dalam Negeri Diakui Internasional

7 Desember 2025 15:43 7 Des 2025 15:43

Thumbnail KEREN! UMSurabaya Bawa 2 Inovasi Kesehatan di Hong Kong, Bukti Penelitian Dalam Negeri Diakui Internasional
Tim asal Universitas Muhammadiyah Surabaya mempresentasikan 2 inovasi kesehatan di Hong Kong. (Foto: Humas UMSurabaya)

KETIK, SURABAYA – Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya ikut serta dalam ajang penelitian internasional di Hong Kong bertajuk Research Center for Community Health and Artificial Intelligence (RECHAI).

Tim UMSurabaya terbang ke Hong Kong setelah memastikan dua inovasi dalam bidang kesehatan lolos kualifikasi.

Tim melakukan presentasi di The SIGMA Asia Regional Conference 2025, Hongkong Polytechnic University pada 5-6 Desember 2025.

Adapun dua inovasi UMSurabaya yang dibawa ke pameran tersebut adalah Emo-Safe dan GENC.

Emo-Safe merupakan aplikasi penguatan kesehatan mental remaja berbasis ketahanan keluarga.

Di dalam aplikasi tersebut, terdapat fitur edukasi, pemantauan emosi, hingga modul komunikasi interaktif. Modul ini bertujuan untuk memperkuat hubungan orang tua dan remaja.

Kemudian GENC atau Generasi Emas, Cegah Santing merupakan inovasi dari UMSurabaya yang merupakan platform pendamping ibu dengan anak di bawah dua tahun untuk mencegah stunting, khususnya di wilayah pedesaan.

Di dalam GENC, menyediakan panduan gizi, pengingat jadwal MPASI dan pemantauan tumbuh kembang yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akar rumput.

Direktur Eksekutif RECHAI, Idham Choliq, yang menjadi oral presenter, menyebut keputusan panitia memilih dua inovasi itu sebagai bukti bahwa penelitian dari Surabaya mampu bersaing secara global.

“Terpilihnya Emo-Safe dan GENC menunjukkan bahwa riset keperawatan, kesehatan masyarakat, dan kecerdasan buatan bisa melahirkan solusi nyata untuk isu kesehatan mental remaja dan stunting,” ujar Idham dikutip dari keterangan resmi.

Ia menambahkan, tampil di forum internasional ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.

"Kami ingin memperkaya fitur aplikasi dengan wawasan global dan memberi manfaat lebih besar bagi keluarga Indonesia,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, dan Digitalisasi UMSurabaya, Dr. Radius Setiyawan, M.A, menegaskan bahwa kiprah RECHAI di SIGMA Asia 2025 menjadi bukti keseriusan kampus dalam mendorong riset berdampak sosial.

“Visi kami bukan hanya menghasilkan inovasi, tapi memastikan hasil riset bisa diterapkan secara nyata, baik nasional maupun global. Seluruh pusat studi, termasuk RECHAI, kami dukung penuh untuk terus menjawab tantangan masyarakat dengan pendekatan ilmiah,” tegas Radius.

Dalam konferensi tersebut, Sekretaris RECHAI Vika Ramadhana Fitriyani serta peneliti Muhammad Fausi juga hadir sebagai peserta.

Keikutsertaan ini, lanjut dia, diharapkan membuka peluang implementasi inovasi kesehatan berbasis keluarga ke lebih banyak wilayah, sekaligus memperkuat posisi UMSurabaya dalam peta riset internasional. (*)

Tombol Google News

Tags:

UM UM Surabaya Universitas Muhammadiyah Radius Setiyawan Rechai Hongkong rechai