Kena PHK dari Perusahaan BUMN, Pria di Mojokerto Sukses Budidaya Cupang

24 November 2025 17:19 24 Nov 2025 17:19

Thumbnail Kena PHK dari Perusahaan BUMN, Pria di Mojokerto Sukses Budidaya Cupang
Dedy prastiono saat live penjualan ikan cupang (Foto: Sholahudin/Ketik.com)

KETIK, MOJOKERTO – Berawal coba-coba setelah terkena pengurangan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seorang pria sukses budidaya ikan cupang.

Pria tersebut yakni Dedy Prastiono warga Jalan Kemasan Gang 7, Lingkungan Mergelo, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Saat jurnalis mengunjungi rumah Dedy, ratusan botol dan galon bekas air mineral disulap menjadi tempat ikan cupang berbagai jenis.

Ia menekuni budidaya ikan cupang ini sejak tiga tahun lalu usai terkena PHK salah satu perusahaan BUMN yang berada di Kota Surabaya.

Pria 34 tahun tersebut awalnya hanya coba-coba setelah bertamu ke rumah salah satu temannya yang ternyata sudah membudidayakan cupang.

"Awalnya coba-coba gara-gara kepepet karena kondisi. Soalnya apa, kita sebelumnya itu kena PHK, pernah bekerja di salah satu perusahaan BUMN. Terus ada kesentralisasi, kita kena PHK," kata Dedy Prastiono, Senin 24 November 2025

"Habis kena PHK, kita kan bingung. Jadi untuk awal mulanya kita maksimal untuk melangkah ke dunia percupangan. Itu gara-gara kita main ke rumah salah satu teman. Beliau kebetulan juga pemain ikan cupang," kenangnya.

Ia menambahkan, mulai dari jenis cupang aduan hingga hias Dedy ready stok. Untuk harganya mulai dari paling murah Rp20 ribu sampai jutaan untuk cupang hias.

"Sekarang jalan hampir tiga tahun, untuk jenis-jenis di sini hampir lengkap ya. Kurang lebih hampir 90 jenis ada di sini. Untuk yang paling murah sampai mahal dari harga Rp20.000 sampai mahal bisa jutaan juga," jelas Dedy.

Foto dedy prastiono saat live penjualan ikan cupang (foto: sholahudin/ ketik.com)Dedy Prastiono saat live penjualan ikan cupang (Foto: Sholahudin/Ketik.com)

"Tergantung dari kualitas ikannya masing-masing. Banyak jenis juga dari mulai cupan petarung juga ada. Untuk hiasan juga ada. Terus kalau kebetulan untuk jenis-jenis spek kontes, kita belum menyiapkan," imbuhnya.

Menurut Dedy, saat ini dirinya menjual dari platform e-commerce. Ia melayani pembelian ikan cupang hanya wilayah Indonesia dan paling jauh sampai Aceh.

"Pembeli beragam sih macam-macam. Hampir sepulau Jawa pernah beli di sini. Bahkan di luar pulau juga. Contohnya kalau misalnya untuk saat ini luar pulau ya Sumatera, Maluku, Ambon, Kalimantan banyak lah. Bahkan di Aceh juga ada perna," lanjut Dedy.

"Untuk luar negara, kebetulan kita saat ini masih belum sampai ke sana. Soalnya untuk pengurusan segala macam kan masih ribet. Mungkin enggak tahu untuk kedepannya, kurang lebih nanti bisa dimaksimalkan," tuturnya.

Masih kata Dedy, untuk perawatan sehari-hari dan pengiriman ikan cupang untuk pembeli dirinya dibantu oleh keponakannya.

"Perawatan ikan cupang itu lebih simple. Pergantian air yang enggak harus setiap hari. Bisa 3 hari, bahkan bisa 1 minggu, 2 minggu, bahkan 1 bulan. Bisa tergantung dari kondisi atau kondisi tempatnya aja," kata Dedy.(*)

Tombol Google News

Tags:

kotamojokerto Mojokerto kabupatenmojokerto cupang