KETIK, SURABAYA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktur Tata Tertib Niaga, Mario Josko melakukan kunjungan ke produsen Minyakita di daerah Rungkut, Surabaya pada Jumat, 5 Desember 2025.
Hasil kunjungannya, Mario Josko mengungkapkan bahwa stok Minyakita untuk memenuhi kebutuhan hari raya, Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 dalam stok yang aman.
Kendati demikian, pada saat Nataru 2026 diprediksi permintaan Minyakita diprediksi mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
"Biasanya untuk Nataru atau hari-hari besar, penambahan produksi di Jawa Timur sebanyak 21-30 persen. Jadi dari produsen juga ada komitmen untuk penambahan produksi," jelasnya.
Di Jawa Timur, kata Mario Josko ada beberapa produsen Minyakita untuk memenuhi sejumlah daerah, terutama di kawasan Indonesia Timur.
"Seperti dari PT Mahesi tadi, pasokannya ke Maluku, Papua, dan juga NTT. Dari Wilmar ada ke Sulawesi Utara. Harapannya, tadi kami cek kesiapan dari masing-masing produsen tidak ada kendala produksi. Mudah-mudahan di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) ini permintaan bisa dipenuhi," terangnya.
Ia juga berharap rantai distribusi Minyakita dari Jawa Timur ke beberapa daerah di Indonesia Timur bisa mendapatkan dukungan dari Bulog.
Mario Josko, selain berkunjung ke produsen Minyakita. Ia juga melakukan inspeksi di Pasar Pucang Anom, Surabaya pada pagi harinya.
Dalam inspeksinya ia ingin memastikan stok Minyakita aman menjelang Natal dan Tahun Baru 2026. Selain itu ia juga memastikan harga Minyakita sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 15.700.
"Rata-rata memang harta Minyakita relatif stabil dalam sebulan ini. Kami harapkan menjelan HBKN nanti stok tetap terjaga dan harga juga bisa stabil," katanya.
Walaupun stok Minyakita aman. Ia tetap melakukan antisipasi, jika terjadi lonjakan permintaan jelang Nataru.
"Kami tetap berkoordinasi terkait dengan kesiapan stok. Artinya Bulog harapannya juga bisa membantu untuk menambah lah, memperkuat pasokan di pasar rakyat selain dari produsen yang sudah eksisting," tutur Mario. (*)
