KETIK, MALANG – Berita duka datang dari sekawanan ikan koi yang berada di akuarium Taman Adipura, Kota Malang. Sejumlah ikan mengalami kematian secara mendadak yang diduga akibat padamnya aliran listrik pada Minggu, 6 Juli 2025 kemarin.
Peristiwa tersebut sempat menggegerkan masyarakat khususnya di media sosial. Terlebih kematian ikan koi yang berada di Jalan Semeru, Kecamatan Klojen itu tak hanya terjadi satu kali.
Kejadian serupa pada Maret 2024 membuat mati 6 ekor ikan koi di akuarium tersebut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menjelaskan upaya pembersihan telah dilakukan oleh tim.
"Kemarin hari Minggu kami juga mendapatkan berita terkait kondisi di Taman Adipura bahwasanya banyak ikan koi yang mati. Kami saat ini sedang memperbaiki atau menguras lagi akuariumnya, memperbarui, namun kami masih melihat rekaman CCTV," ujarnya, Senin 7 Juli 2025.
Meskipun masih melakukan penyelidikan, Rahman yakin bahwa kematian ikan koi tidak disebabkan oleh tindakan yang disengaja. Diduga, aerator tidak berfungsi dengan baik sehingga ikan koi tak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
"Aerator tidak berfungsi sehingga kandungan oksigen yang diberikan ke ikan koi akhirnya tidak mendapatkan selama beberapa jam. Ada 6 ikan koi," kata Rahman.
Saat ini DLH Kota Malang merencanakan audiensi untuk memikirkan pengganti yang cocok ditempatkan di Taman Adipura. Terlebih hadirnya water tanker tersebut menjadi sebuah inovasi untuk kepentingan estetika Kota Malang.
"Ini masih kami kaji kembali dan akan segera memperbaiki. Serta melakukan audiensi dengan beberapa pihak, enaknya mau diisi ikan apa. Water tanker itu kan sudah kami buatkan formulasi seperti itu, membuat inovasi improvisasi yang lain dari pada sebelumnya," tuturnya.
Rahman menjelaskan, sebelum pembangunan akuarium di Taman Adipura, telah dikonsultasikan dengan tenaga ahli. Dengan demikian telah dipastikan sesuai untuk ruang terbuka.
"Kendala kalau akuarium yang lansung kena sinar matahari kan banyak lumut, tapi di sana tidak, karena saat pembangunan sudah kami konsultasikan dengan tenaga ahli. Secara maintenance tidak terlalu berlebihan. Namun tidak terlalu intens sekali, sebagaimana fungsi dan layaknya akuarium outdoor," jelasnya.
Saat ini, Rahman meminta masyarakat turut memberi masukan dan saran terkait ikan baru yang dapat ditempatkan di akuarium tersebut.
"Ikan ini daripada nanti malah menjadi sesuatu yang kurang berkenan, kami membuka pintu untuk diberikan saran masukan. Jenis apa yang sebetulnya layak ditempatkan di sana. Jangan mahal-mahal," pungkasnya. (*)