Jenderal Hoegeng, Kapolri Paling Jujur Indonesia, Kini Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

30 Oktober 2025 07:30 30 Okt 2025 07:30

Thumbnail Jenderal Hoegeng, Kapolri Paling Jujur Indonesia, Kini Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Sang Jendral Sederhana

KETIK, PEKALONGAN – Menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November, Pemerintah Kota Pekalongan tengah mendorong agar Jenderal Hoegeng Iman Santoso ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Sebagai langkah konkret, Wali Kota Pekalongan resmi menerbitkan Surat Keputusan pembentukan Tim Akselerasi Usulan Gelar Pahlawan Nasional Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Informasi ini disampaikan oleh Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Pekalongan, Taufiqurrahman, yang juga menjadi salah satu anggota tim tersebut.

"Baru kemarin kami mendapatkan kabar tentang SK tersebut. Untuk keterangan lainnya, silahkan menghubungi ketua tim," kata Taufiq. 

Saat Ketik.com berupaya mewawancarai Ketua Tim, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, yang bersangkutan diketahui sedang menjalankan tugas dinas luar.

Nama Jenderal Hoegeng awalnya dikenal luas lewat guyonan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dalam candanya, Gus Dur pernah berkata, “Di Indonesia hanya ada tiga polisi jujur: polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng.”

Siapa sangka, ucapan itu bukan sekadar lelucon — karena sosok Jenderal Hoegeng benar-benar ada, dan dikenal sebagai simbol kejujuran di tubuh kepolisian Indonesia.

Nama Hoegeng sebenarnya hanyalah panggilan semasa kecil, sedangkan nama aslinya adalah Iman Santoso. Salah satu alasan ia memilih menjadi polisi adalah terinspirasi dari ayahnya, Sukario Hatmodjo, yang menjabat sebagai kepala kejaksaan di Pekalongan, dan menegakkan hukum dengan integritas tinggi. 

Komitmen Hoegeng terhadap kejujuran terbukti ketika ia menolak suap dari cukong bandar judi dan menolak mengisi rumah dinasnya dengan barang-barang pemberian orang lain yang ia anggap sebagai bentuk suap.

Hoegeng dikenal sebagai Kapolri paling jujur di Indonesia. Selama menjabat, ia tidak pernah menerima “jatah pimpinan”. Setiap kali ada barang yang dikirim oleh pengusaha atau pihak lain, Hoegeng selalu memerintahkan stafnya untuk mengembalikannya.

Jika tidak memungkinkan, ia bahkan rela menaruh barang-barang tersebut di pinggir jalan agar tidak ada unsur suap.

Selain jujur, Hoegeng juga terkenal disiplin tinggi. Ia selalu masuk lebih awal dan pulang paling akhir dibandingkan anggotanya. Menariknya, meski berstatus Kapolri, ia menolak pengawalan ketat di kediamannya.

Sementara pejabat lain menikmati layanan VIP, Hoegeng tetap memilih hidup sederhana dan menegakkan integritasnya tanpa pamrih.

Sampai pensiun, Hoegeng tidak memiliki rumah maupun kendaraan pribadi. Ia hanya menempati rumah dinas yang disediakan negara.

Mengapresiasi integritasnya yang luar biasa, para Kapolda kemudian patungan untuk memberikan rumah dinas tersebut atas nama Hoegeng, beserta sebuah mobil Holden sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kejujurannya selama mengenakan seragam Kepolisian Republik Indonesia.

Jenderal Hoegeng lahir pada 14 Oktober 1921 dan wafat di Jakarta pada 14 Juli 2004 pada usia 82 tahun. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggalkan warisan integritas dan keteladanan yang dikenang hingga kini.

Tombol Google News

Tags:

#pahlawannasional Jenderal Hoegeng Iman Santoso jenderal hoegeng Iman Santoso Gus Dur