KETIK, MALANG – Pada 1 Oktober 2025 besok merupakan peringatan 3 tahun Tragedi Kanjuruhan. Polresta Malang Kota pun melakukan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) untuk mengantisipasi demo yang berujung anarkis.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono menjelaskan sejumlah personil telah disiagakan. Hal tersebut untuk memastikan situasi tetap kondusif di Kota Malang.
"Kami siagakan personil untuk menjaga situasi tetap kondusif. Ingat 1 Oktober adalah memperingati kanjuruhan yang ke-3 tahun," ujarnya, Selasa 30 September 2025 di halaman Balai Kota Malang.
Ia mengimbau agar masyarakat melaksanakan kegiatan yang telah terdata di Polresta Malang Kota. Saat ini terdapat beberapa kelompok masyarakat yang terdata untuk melakukan pengajian.
"Kami harap kegiatan itu berjalan sesuai dengan koridornya tanpa ada domplengan atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. Itu yang buat kami tetap siaga," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan dalam simulasi Sispamkota, melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk Dishub dan Satpol PP Kota Malang. Hal tersebut agar seluruh elemen masyarakat mengetahui tahapan apabila terjadi kericuhan.
"Ini ada gambaran nyata bahwa langkah-langkah mulai humanis. Kalau eskalasi naik, ada tahapan yang dilakukan. Ini menjadikan kita tahu mereka berbuat apa, bertanggungjawab, dan yang dilakukan sudah jelas tanggungjawab masing-masing," kata Wahyu.
Terlebih Kota Malang seringkali menjadi jujugan saat demo yang tak jarang menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas dan sarana prasarana. Namun Wahyu berharap agar ketika demo berlangsung, tidak berujung anarkis.
"Kita berharap jangan sampai anarkis. Kalau anarkis akan rugi sendiri. Apabila terjadi misal pembakaran dan lainnya, pasti ada biaya yang dikeluarkan. Anggaran ini juga dari masyarakat. Silakan menyampaikan aspirasi tapi jangan anarkis," pungkasnya.(*)