KETIK, SURABAYA –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan yang aman, nyaman, dan bisa diandalkan bagi para pengguna.
Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah layanan Lost and Found, fasilitas yang membantu penumpang mendapatkan kembali barang-barang yang tertinggal selama perjalanan kereta.
Proses pelaporannya pun dibuat simpel. Penumpang bisa melapor ke kondektur saat perjalanan, ke petugas Polsuska di stasiun, atau langsung melalui KAI Contact Center 121.
Dari Januari hingga Oktober 2025, petugas KAI Daop 8 Surabaya berhasil mengamankan 1.839 barang tertinggal dengan total nilai yang diperkirakan mencapai Rp1,26 miliar.
Angka tersebut bukan hanya menunjukkan tingginya kepedulian petugas dalam menjaga kenyamanan penumpang, tetapi juga membuktikan bahwa layanan Lost and Found berjalan sangat efektif.
Dalam prosesnya, petugas KAI terlebih dulu menerima laporan kehilangan dari penumpang. Setelah itu, petugas akan menelusuri lokasi terakhir barang terlihat. Jika barang cepat ditemukan, barang langsung dikembalikan kepada pemiliknya.
Namun jika pencarian membutuhkan waktu lebih lama, petugas akan tetap mengamankan barang tersebut dan memberikan update berkala kepada pelanggan hingga barang berhasil diserahkan kembali.
“KAI terus berupaya menjaga kepercayaan pelanggan dengan menerapkan proses Lost and Found yang tertata, responsif, dan transparan. Kami juga mengingatkan para penumpang agar tetap waspada dan memperhatikan barang pribadi mereka baik di stasiun maupun saat berada di dalam kereta,” ujar Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya.
Barang-barang yang ditemukan dan belum diambil akan diamankan terlebih dulu di Pos Pengamanan KAI di stasiun-stasiun besar, seperti Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, hingga Malang. Saat mengambil barang, pelanggan wajib menunjukkan identitas diri untuk proses verifikasi.
Setiap barang temuan juga diumumkan melalui pengeras suara. Jika tak kunjung diambil, barang tetap disimpan sesuai prosedur. Khusus makanan olahan, KAI hanya menahannya maksimal 1 x 24 jam sebelum dimusnahkan demi menjaga kebersihan area stasiun.
Seluruh barang yang masuk ke petugas akan diberi label, diverifikasi, dan dicatat dalam sistem database Lost and Found KAI yang terhubung secara nasional. Lewat sistem ini, pelacakan makin mudah karena pencarian dapat dilakukan berdasarkan ciri barang, bahkan dari stasiun mana pun di wilayah operasi KAI.
“Meskipun layanan ini terus disediakan dan ditingkatkan, kami tetap mengingatkan pelanggan untuk selalu waspada dan menjaga barang bawaannya dengan baik,” tutup Luqman.
