KETIK, TUBAN – Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Pucangan, kecamatan Montong, Kabupaten Tuban jadi perwakilan Jawa Timur dalam peluncuran serentak nasional secara daring oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin 21 Juli 2025.
Namun, sehari setelahnya malah langsung diputus kontrak oleh mitra usaha mereka yakni PT. Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat. Bahkan, banner bergambar presiden dan barang komoditi dibongkar.
Pihak mitra menarik diri dengan menerbitkan surat pemutusan kontrak bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025, yang ditujukan ke Kepala Desa Pucangan, kecamatan Montong Tuban.
Setelah tidak lagi bekerja sama, Selasa 22 Juli 2025, para pekerja membongkar isi barang yang ada di dalam toko serta membongkar papan nama koperasi dan gambar Presiden Prabowo.
Berdirinya KDMP desa Pucangan, menurut Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran Lamongan, Anas Al Khifni dalam rilisnya Selasa, 22 Juli 2025, menyebutkan pihaknya selama ini mensupport penuh mewujudkan KDMP di kecamatan Montong Tuban.
"Mulai awal pendampingan sampai berdiri hingga diresmikan, pada Senin (21/7/2025) adalah murni kami support penuh dari PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, mulai dari renovasi bangunan, isi koperasi, manajemen hingga akhirnya menjadi pilot project dari KDMP lainya," katanya.
Penyebab PT Perekonomian Ponpes Sunan Drajat Memutus Kontrak
Sayangnya, dalam zoom meeting dengan Presiden Prabowo pada peluncuran Kopdes Merah Putih, Senin siang, 21 Juli 2025, kala Ketua Kopdes, Kepala Desa Pucangan Santiko paparan ke Presiden Prabowo langsung, menyampaikan bahwa KDMP disupport BUMN dan PT Pupuk Indonesia.
Dia bahkan tidak menyebutkan sama sekali nama PT Perkonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Sehingga, manajemen PT Perkonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat mengambil sikap tegas menarik diri, dengan mengeluarkan surat pemutusan kontrak bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025.
Sebelum dibongkar, Seremoni peluncuran Koperasi Desa Merah Putih Desa Pucangan Montong Tuban, saat peluncuran bersama Presiden Prabowo Subianto via zoom, 23 Juli 2025. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik)
Pada isi surat itu, di baris 3 poin 1 menyebutkan, perjanjian kerja sama ditandatangani pada tanggal 31 Januari 2024 silam, berdasarkan pernyataan saudara dan ketua KDMP Pucangan kepada presiden dalam forum resmi peluncuran kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih, tanggal 21 Juli 2025, menyatakan bahwa KDMP pucangan mendapat dukungan dari pihak lain dan bukan dari Perekenomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang selama 1 tahun 7 bulan ini sudah membina dan mendampingi perekonomian Desa Pucangan.
Berdasarkan penilaian-penilaian ini, sesuai Surat Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani antara Dr. H. Anas Alhifni, selaku Direktur Utama PT Perekonomian Sunan Drajat dan Santiko selaku Kepala Desa Pucangan Kecamatan Montong, pada Bab VIII, maka pihak PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat dapat membatalkan sepihak perjanjian dan menarik diri.
"Kami PT Perekonomian Sunan Drajat sebagai mitra kerja selama ini telah memberikan banyak kontribusi dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, kegiatan operasional, tetapi hal tersebut tidak diakui dalam kegiatan resmi, dan kami putuskan untuk menarik diri," ungkap Gus Anas, panggilan akrabnya.
Tetap Support Koperasi Desa Merah Putih Lain
Menurut Gus Anas, pihaknya akan tetap berkomitmen mensupport program Kopdes Merah Putih gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk menggerakkan perekonomian di desa. Dia menegaskan pihaknya tidak hanya mensupport satu KDMP melainkan di beberapa titik sekaligus.
"Kami tetap akan support Kopdes Merah Putih yang digagas oleh Pak Presiden RI Prabowo Subianto, dan alhamdulillah saat ini sudah ada di beberapa titik yang sudah kami support baik permodalannya, dan pendampingannya seperti di Gresik, Palang Tuban, Rangel Tuban dan Baureno Bojonegoro," sambungnya.
Terpisah, Direktur Sarana dan Prasarana PT. Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Mohammad Khomsun saat dihubungi membenarkan pemutusan kontrak ini. Dia bahkan memastikan semua aset mulai Rabu 23 Juli 2025 telah ditarik oleh manajemen dan dipindahkan ke KDMP lainnya.
"Iya ini kami bersama tim sudah mengambil kembali aset-aset milik PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang dikerjasamakan dengan pihak Kopdes Pucangan Montong," ungkapnya.
Kades Ngaku Grogi Bicara Depan Presiden Prabowo
Meski kata Khomsun, kades dan ketua kopdes usai peresmian KDMP datang ke manajemen, untuk menyampaikan kronologi tidak meyebut keterlibatan PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat. "Mereka bicara ke kami nervous gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN padahal sejatinya itu tidak ada," tutupnya.
Saat berita ini ditayangkan, Rabu pagi 23 Juli 2025, pihak KDMP dan Kades Pucangan Montong Santiko, dikabarkan akan memberikan klarifikasi perihal insiden yang mencoreng kontrak kerja dengan PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat sebagai support utama 5 KDMP yang tersebar di kabupaten/kota di Jawa Timur. Namun, hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan lebih lanjut. (*)