Indah di Tengah Langkah: Cerita Ibu Muda dalam Semarak Hari Bhayangkara Polres Abdya

29 Juni 2025 01:02 29 Jun 2025 01:02

Thumbnail Indah di Tengah Langkah: Cerita Ibu Muda dalam Semarak Hari Bhayangkara Polres Abdya
Pembagian doorprize dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolres Abdya, Blangpidie, 28 Juni 2024. (Foto: T. Rahmat/Ketik)

KETIK, ACEH BARAT DAYA – Di tengah lautan manusia yang memadati halaman Mapolres Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, pagi itu, ada satu sosok sederhana yang tak pernah menyangka akan menjadi bagian dari momen istimewa. Ia adalah Indah Lestari (27), seorang ibu muda dari Kecamatan Babahrot yang datang hanya dengan niat untuk sehat dan menikmati suasana.

Tak ada ambisi besar, tak ada ekspektasi tinggi. Hanya sepasang langkah ringan dan senyum yang tulus. Namun takdir punya kejutan: Indah pulang membawa satu unit mesin cuci, bukan hanya sebagai hadiah fisik, tetapi sebagai simbol kecil dari harapan dan keberkahan.

“Saya ikut karena ingin sehat dan menikmati suasana. Ternyata malah pulang bawa hadiah. Alhamdulillah, ini rezeki anak-anak,” ucapnya dengan senyum haru di halaman Mapolres Abdya, Sabtu, 28 Juni 2025.

Di balik kalimat sederhana itu, tersimpan makna yang mendalam. Sebuah kegiatan yang dimulai dari jalan santai, berubah menjadi pengalaman emosional, bukan sekadar berkeringat, tapi juga merasakan kedekatan dengan banyak orang termasuk dengan Polri, yang hari itu tampil bukan sebagai sosok resmi berseragam, tetapi sebagai bagian dari denyut kehidupan masyarakat.

“Kegiatan ini bukan hanya menyehatkan, tapi membawa keberkahan. Saya bangga bisa menjadi bagian dari Hari Bhayangkara Polres Abdya,” lanjutnya.

Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Abdya bukan sekadar peringatan formal. Ia hidup, bernafas, dan menyentuh. Di sela dentuman tambur barongsai, lantunan musik band lokal, dan tawa anak-anak yang berlarian, tumbuh rasa yang tak terlihat tapi terasa: rasa aman, kepercayaan, dan kedekatan yang dibangun tanpa sekat.

Di penghujung kegiatan, suasana masih terasa hangat. Musik masih terdengar pelan, dan tawa masih bergema di antara para peserta yang perlahan pulang membawa cerita masing-masing. Namun ada satu benang merah yang menyatukan semuanya, yaitu Polri bukan hanya penjaga ketertiban, tapi bagian dari cerita hidup masyarakat itu sendiri.

Hari itu, ribuan langkah kecil berubah menjadi narasi besar tentang harapan. Dan Indah, bersama ribuan warga lainnya, telah menuliskan bab indah dalam kisah Bhayangkara yang hadir, menyapa, dan mendengar. (*)

Tombol Google News

Tags:

polres abdya Aceh Barat Daya Cerita Ibu Muda jalan santai Olahraga Aceh Barongsai