KETIK, MALANG – Kapolri Listyo Sigit Prabowo mampir ke Kota Malang membawa kabar gembira untuk pengemudi ojek online (ojol) se-Jawa Timur. Sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto, para ojol bakal menikmati bonus hari raya hingga diskon jaminan sosial.
Bantuan ini jadi bentuk perhatian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para ojol. Ribuan pengemudi pun merespons dengan antusiasme tinggi saat Apel Ojol Kamtibmas digelar di Stadion Gajayana, Kota Malang.
"Beberapa kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat meliputi penguatan program jaminan sosial berupa diskon 50 persen untuk iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), jaminan kematian, dan pemberian bonus hari raya sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan bersih bulanan," ujar Listyo, Jumat, 31 Oktober 2025.
Sebanyak 4.425 perwakilan pengemudi ojol yang berasal dari beberapa daerah di Jatim turut hadir dalam apel tersebut. Listyo menegaskan bahwa ojol tidak hanya berkontribusi dalam memberikan layanan mobilitas kepada masyarakat. Namun juga membantu pelaku usaha dalam memperluas distribusi barang.
"Melalui transportasi online, juga membantu para pelaku usaha dalam memperluas akses pasar, mempermudah distribusi barang dagang, serta mengoptimalkan layanan tanpa harus memiliki armada sendiri," lanjutnya.
Selama ini, pengemudi ojol berperan penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM nasional. Pada 2025, kontribusi mereka tercatat menyentuh 61,9 persen dari produk domestik bruto dan menyerap 19 juta tenaga kerja.
"Saya mengapresiasi teman-teman ojol yang telah mendorong dan berkontribusi dalam hal ini. Eksistensi komunitas ojol telah berperan sebagai suatu garda terdepan dalam memperkuat konektivitas dan harmoni sosial," katanya.
Komitmen ini sejalan dengan misi Asta Cipta Presiden Prabowo Subianto sebagai arah kebijakan pembangunan nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, mengembangkan industri kreatif, dan mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
"Situasi global saat ini sedang berada pada fase yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Indonesia harus senantiasa adaptif, responsif, dan visioner dalam merumuskan langkah strategis guna menjaga ketahanan ekonomi nasional," tutupnya.
