KETIK, HALMAHERA SELATAN – PT Harita Nickel kembali mempertegas perannya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui program CSR yang berorientasi pada penguatan kapasitas UMKM.
Upaya tersebut diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan UMKM Fala Tanawan, Kota TernatOwner e, sebagai mitra transfer keahlian bagi kelompok UMKM Buton Bersatu Berkah (KBTri) di Desa Baru, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan.
Pelatihan dilaksanakan selama empat hari, mulai Minggu 21 hingga Rabu 24 Desember 2025, dengan fokus pada peningkatan kompetensi produksi olahan pangan berbasis potensi lokal. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu pelaku UMKM desa yang antusias mengikuti setiap sesi teori dan praktik.
PT Harita Nickel menghadirkan Siti Sulastri, pemilik UMKM Fala Tanawan, sebagai narasumber sekaligus mentor. Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan pada metode produksi yang sederhana namun berbasis prinsip ilmiah, termasuk food safety, stabilitas tekstur, dan pengendalian umur simpan produk. Pada praktiknya, peserta dilatih membuat keripik pisang serta olahan ikan tenggir, atau yang dikenal masyarakat lokal sebagai tarusi.
Siti memaparkan proses produksi secara komprehensif mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, teknik pengolahan yang konsisten untuk menjaga kandungan gizi, teknik pengemasan kedap udara untuk menjaga ketahanan produk, hingga strategi pemasaran dasar yang mudah diterapkan oleh pelaku usaha desa.
Perwakilan CSR Harita Nikel Arbian ketika pelatihan berlangsung (Foto: Mursal/Ketik.com)
Kepada peserta, ia menekankan bahwa UMKM desa memiliki peluang besar untuk tumbuh apabila memadukan keahlian produksi, standar mutu, dan pengemasan yang tepat.
“Produk lokal desa tidak boleh berhenti sebagai oleh-oleh rumah, tetapi harus diarahkan menjadi komoditas pasar yang punya nilai ekonomi,” ujar Siti, lugas.
Perwakilan CSR PT Harita Nickel, Arbain, menegaskan bahwa pendampingan UMKM desa tidak bersifat seremonial, melainkan jangka panjang dan berorientasi pada kemandirian ekonomi.
“PT Harita Nickel melalui program CSR berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku UMKM desa. Pendampingan ini tidak berhenti pada pelatihan, tetapi juga pengembangan produksi dan peningkatan pendapatan agar UMKM dapat tumbuh secara berkelanjutan,” cetus Arbain.
Sementara itu, Ketua kelompok KBTri Ewiyana La Nane mengatakan, pelatihan ini memberikan arah baru dalam pengelolaan usaha mereka. Selain keterampilan teknis, program ini turut menumbuhkan kepercayaan diri dan kesiapan mental pelaku usaha desa untuk bersaing di pasar yang lebih luas.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Ilmu dan praktik yang diberikan menjadi bekal penting untuk mengembangkan usaha agar lebih profesional dan siap bersaing,” ujarnya.
Dari perspektif kelembagaan desa, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Baru, Riman La Maulia menilai, program ini sebagai langkah konkret dalam membangun ekonomi desa berbasis sumber daya lokal.
Ia menekankan bahwa kolaborasi ini penting untuk menciptakan ekosistem usaha yang tidak hanya produktif, tetapi juga berdaya tahan menghadapi tantangan.
“Kami berharap kolaborasi antara perusahaan, pelaku UMKM, dan masyarakat dapat terus berlanjut,” kata Riman.
Riman katakan, keterhubungan jejaring UMKM desa dengan mentor regional menjadi bagian penting dari proses akselerasi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Menurutnya, sinergi lintas wilayah seperti ini mampu memperluas wawasan pelaku UMKM desa sekaligus membuka akses pasar baru.
Riman kembali menegaskan esensi program ini dengan pesan yang menempatkan warga desa sebagai subjek utama pembangunan ekonomi.
“Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemandirian UMKM desa. Kami berharap kolaborasi antara perusahaan, pelaku UMKM, dan masyarakat dapat terus berlanjut,” pungkas Riman.
